Menu

Mode Gelap
Anggota DPRD Dampingi Bupati Lumajang Pantau Jalan yang Akan Diperbaiki Mensos Gus Ipul Tinjau Kelayakan Rusunawa yang Disiapkan Pemkot Probolinggo jadi Sekolah Rakyat Polisi Gagalkan Peredaran 24 Karung Pupuk Subsidi Ilegal di Probolinggo Pasca Lebaran, Pemohon Administrasi Kependudukan di Jember Melonjak Jembatan Pajarakan Rusak, Jalur Pantura Probolinggo Macet 3 KM Akses Jalan Umum di Semare Ditutup Sepihak, Polisi Langsung Ambil Tindakan

Kesehatan · 8 Jun 2021 17:27 WIB

Anak Pemulung Gizi Buruk Ditangani Desa dan Kecamatan


					Anak Pemulung Gizi Buruk Ditangani Desa dan Kecamatan Perbesar

PAITON,- Muhammad Ashabul Kahfi (6) warga Desa Randumerak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo beserta keluarga lainnya kini bisa sedikit bernapas lega. Sebab, penyakit yang dideritanya sejak ia lahir sudah mulai ditangani pemerintah desa dan kecamatan setempat.
Camat Paiton, Ridwan mengatakan, pihak kecamatan dan desa sudah mendatangi gubuk pasangan suami istri (pasutri) Muhammad Solehudin (33) dan Ririn Fatmala Santi (27) di Desa Randumerak, untuk mengetahui kondisi keluarga tersebut.

Alhasil, kata Ridwan, beberapa keputusan dihasilkan. Salah satunya penanganan rutin untuk Kahfi yang sejak kecil menderita gizi buruk sehingga berdampak kepada pertumbuhannya dan program renovasi rumah yang ditempatinya.

“Sebenarnya kalau untuk anaknya sudah mendapatkan pengawasan dari pihak kesehatan, tapi berhubung tempat tinggal atau keberadaan mereka sering berpindah-pindah sedikit kesulitan, bahkan sudah sejak berumur setahun sudah tercover,” kata Ridwan, Selasa (8/6/2021).

Oleh karenanya, sambung Ridwan, untuk penanganan kesehatan, pihak kecamatan dan desa akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo. Sebab, selain faktor gizi buruk, Kahfi juga mengalami kelainan otak.

“Dari kelainan otak itulah, berdampak kepada sisi pertumbuhan si anak. Kalau hanya gizi buruk itu tidak sampai seperti itu dan untuk penanganan ini kami masih berkoordinasi dengan pihak Dinkes,” ujar Ridwan saat dikonfirmasi via sambungan selular.

Selain penanganan kesehatan, camat juga sudah mengusulkan agar tempat tinggalnya menjadi prioritas program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan untuk lebih diutamakan dibandingkan dengan program lainnya.

“Tadi juga sudah saya kumpulkan semua pihak terkait, agar didahulukan untuk renovasinya jika tidak ada program lain yang lebih mendesak. Karena jujur ini baru diketahui, karena mereka baru sebulan tinggal disitu, kalau sudah lama tidak mungkin kami tidak tahu,” katanya.

Paling tidak, menurut Ridwan, renovasi tempat tinggalnya bisa sedikit membantu meskipun hanya bersifat semi permanen. Karena, tidak mungkin dibangunkan rumah permanen sebab tanahnya bukan milik pribadi melainkan milik pihak pengairan.

“Setelah viral memang banyak donatur untuk renovasi tempat tinggalnya mereka. Oleh karena itu kami tidak bisa membantu 100 persen, dan juga tidak mungkin bangun rumah permanen karena itu bukan tanah pribadinya,” tutup mantan Camat Kraksaan ini.(*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Penting! Hindari 7 Makanan dan Minuman ini Agar Tubuhmu Tetap Sehat Selama Berpuasa

9 Maret 2025 - 12:12 WIB

Waspada! Satu Orang Warga Probolinggo Meninggal Dunia Akibat DBD

7 Maret 2025 - 17:55 WIB

Tips Berpuasa di Bulan Ramadhan: Makanan, Olahraga, dan Waktu Tidur yang Tepat

3 Maret 2025 - 08:52 WIB

Program Persalinan Gratis Mulai Dapat Diakses Masyarakat Lumajang

27 Februari 2025 - 18:15 WIB

Terjangkit TBC, 130 Orang di Lumajang Meninggal

25 Februari 2025 - 15:44 WIB

Trending di Kesehatan