Menu

Mode Gelap
Dua Sopir Jip Bromo Positif Narkoba saat Jalani Tes Urine Libur Nataru, Stasiun Probolinggo Layani 10 Ribu Penumpang KA Pilkada Kota Probolinggo Digugat PPI, ini 10 Poin Permohonannya Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Kolom Abu 800 Meter di Atas Puncak Bisnis Skincare di Pasuruan Berujung Penipuan, Member Ngaku Rugi Ratusan Juta Cegah Kecelakaan saat Nataru, Tol Paspro Bagi-bagi Susu dan Kopi ke Pengendara

Pemerintahan · 12 Jun 2021 16:57 WIB

Lanskap Pemain Lokal dan Global Berubah, Berimbas ke Layanan Pemerintah


					Lanskap Pemain Lokal dan Global Berubah, Berimbas ke Layanan Pemerintah Perbesar

Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur Arief Rahman membuka Seminar Nasional Smart City Creative Government Membangun Ekosistem Digital, Cettar Demi Pembangunan Jawa Timur, Sabtu (12/6/2021).

Arief mengatakan, tema ini diambil melihat situasi perkembangan ekosistem digital yang mengarah pada aspek low touch, low mobility, less crowded, dan aspek higienis maupun aspek kesehatan karena pandemi Covid-19.

Dia melihat pergeseran digital bakal berimbas pada tuntutan pelayanan publik. Sementara masyarakat berharap agar pemerintah adaptif merespon perubahan.

“Ini akan membuat lanskap bisnis para pemain lokal maupun global sangat berubah juga berpengaruh pada goverment dalam konteks layanan publik,” kata Arief.

Namun kabar baiknya adalah presentase ekonomi digital terus menanjak mencapai 23% per tahun. Pada 2020 lalu customer baru pengguna layanan platform online meningkat sekitar 51%. Traffic lonjakan juga menyentuh tingkat kunjungan di website media online, kendati secara pendapatan, Arief mengaku belum mengalami peningkatan.

“Tapi minimal traffic media online meningkat. Masyarakat ingin mengonsumsi, mencari berita apapun tentang Covid, dampaknya, vaksin dan segala macam. Itu tumbuh luar biasa,” tandasnya.

Pergesaran luar biasa menuju go digital ini membuat AMSI Jatim mengambil tema smart city dan smart goverment. Karena sebenarnya publik ingin merasakan kehadiran goverment dalam setiap sisi kehidupan mereka.

“Bagaimanapun publik masih tergantung dengan government juga kepada para sektor swasta pun masih tergantung,” ujarnya

Arief berharap seminar nasional kali ini bisa memberikan manfaat, salah satunya mendorong pemerintah dalam upaya digitalisasi percepatan pelayanan publik di Jawa Timur.

“Seperti disampaikan Gubernur Khofifah disingkat Cettar. Sebenarnya untuk Cepat Efektif Tanggap Transparan Akutanbel dan Responsif tentu yang paling bisa mendorong adalah data dan digitalisasi,” ucapnya.(*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bolos Kerja 177 Hari, Polres Probolinggo Kota Pecat Anggotanya dari Kepolisian

26 Desember 2024 - 10:27 WIB

Sekda Lumajang: APIP Diperlukan untuk Cegah Korupsi

22 Desember 2024 - 09:51 WIB

Bupati Terpilih Lumajang Dorong Percepatan Operasional Kampus Unej

19 Desember 2024 - 17:13 WIB

Humas Berperan Sangat Sentral untuk Informasikan Program Pemerintah

19 Desember 2024 - 09:13 WIB

Akselerasi Program Prioritas Bakal Warnai 100 Hari Kerja Gus Haris – Ra Fahmi Pasca Dilantik

17 Desember 2024 - 16:22 WIB

Sebanyak 2.976 Ikut PPPK, Hanya 653 Orang Akan Diterima

17 Desember 2024 - 14:49 WIB

Bangganya Pj. Bupati Lumajang, 69 Desa Berstatus Desa Mandiri

16 Desember 2024 - 15:48 WIB

Hanya 70 Desa Sudah Bayar PBB-P2 Tepat Waktu di Lumajang

13 Desember 2024 - 11:43 WIB

Pj Bupati: Hakordia 2024 Bukan Hanya Jadi Ajang Seremonial

10 Desember 2024 - 13:43 WIB

Trending di Pemerintahan