Menu

Mode Gelap
Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Kolom Abu 800 Meter di Atas Puncak Bisnis Skincare di Pasuruan Berujung Penipuan, Member Ngaku Rugi Ratusan Juta Cegah Kecelakaan saat Nataru, Tol Paspro Bagi-bagi Susu dan Kopi ke Pengendara Kuota Pendakian Gunung Semeru Dibatasi 200 Orang Libur Nataru, Penumpang Kereta Komuter di Pasuruan Membludak Maling Obok-obok Jl. Letjen Sutoyo Kota Probolinggo, 3 HP dan Motor Raib

Lingkungan · 17 Jun 2021 18:39 WIB

5 Bulan, 98 Kasus DBD di Probolinggo, 1 Meninggal Dunia


					5 Bulan, 98 Kasus DBD di Probolinggo, 1 Meninggal Dunia Perbesar

KRAKSAAN,- Memasuki musim pancaroba atau peralihan musim, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo mengingatkan potensi berjangkitnya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang biasanya terjadi.

Meskipun pada Juni 2021 masih belum diketahui datanya, namun sejak lima bulan terakhir jumlah warga Kabupaten Probolinggo terjangkit DBD mencapai 98 orang. Bahkan, dari jumlah tersebut seorang dilaporkan meninggal dunia.

Data lima bulan terakhir dari Dinkes setempat, pada Januari 2021 ada 6 warga terjangkit DBD dengan 0 kematian, Februari 19 kasus, Maret 53 kasus dengan 1 kematian, April 8 kasus dan terakhir Mei dengan 11 kasus.

Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica mengatakan, memasuki musim pancaroba, masyarakat tidak menyepelekan bahaya serangan DBD. Sebab, peningkatan kasus bisa terjadi saat awal musim.

“Ya tetap seperti biasanya, kebersihan lingkungan paling penting sebagai antisipasi agar tidak terjangkit. Seperti memperhatikan sampah, tidak ada genangan air dalam rumah terutama jika di rumahnya ada anak kecil,” kata dr. Viro, panggilan akrab dr. Dewi Vironica, Kamis (17/6/2021).

Dalam musim pancaroba kali ini, kata dr. Viro, Dinkes akan melakukan pengasapan (fogging) di berbagai wilayah Kabupaten Probolinggo untuk mengantisipasi peningkatan pasien DBD. Namun di luar itu, peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan sangat penting.

“Untuk fogging nantinya akan kami lakukan di beberapa lokasi di Kabupaten Probolinggo untuk mengurangi peningkatan pasien DBD. Akan tetapi kesadaran masyarakat lebih penting untuk memberantas jentik-jentik nyamuk,” terang perempuan asal Kota Balikpapan ini.(*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Kolom Abu 800 Meter di Atas Puncak

27 Desember 2024 - 10:33 WIB

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Luncurkan Awan Panas Setinggi 3.000 Meter di Atas Puncak

25 Desember 2024 - 11:44 WIB

Menhut Minta Polhut Tindak Tegas Pembalakan Liar dan Tambang Ilegal

24 Desember 2024 - 18:44 WIB

Gunung Semeru Masih Fluktuatif, Jalur Pendakian Kembali Dibuka Terbatas

24 Desember 2024 - 11:51 WIB

Gunung Semeru Erupsi, Semburkan Kolom Abu Setinggi 900 Meter

24 Desember 2024 - 08:17 WIB

Menteri Pekerjaan Umum Tinjau Tol Probowangi Pasca Dibuka Fungsional

22 Desember 2024 - 16:13 WIB

Waspada Banjir, BPBD Kota Probolinggo Petakan Kawasan Rawan Bencana hingga Simulasi

21 Desember 2024 - 18:57 WIB

Plengsengan Aliran Sungai Legundi Ambrol, Resahkan Warga

21 Desember 2024 - 15:59 WIB

Keterlambatan Pembangunan Dam Boreng 5 Persen

20 Desember 2024 - 12:48 WIB

Trending di Lingkungan