Menu

Mode Gelap
Anggota KPPS di Pasuruan Dukung Paslon saat Kampanye Akbar, KPU Siapkan Sanksi Hari Tenang, Pencopotan APK di Kabupaten Pasuruan Digencarkan Memasuki Masa Tenang, Bawaslu Lumajang Maraton Bersihkan APK Paslon Dua Sekawan Spesialis Pembobolan Rumah Digulung Polisi Hari Tenang, Bawaslu Kota Probolinggo Sapu Bersih APK Paslon Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter

Kesehatan · 20 Jun 2021 17:15 WIB

Pasca Klaster Ziarah Makam, Swab Massal Kembali Digelar


					Pasca Klaster Ziarah Makam, Swab Massal Kembali Digelar Perbesar

PANGGUNGREJO,- Ratusan warga asal Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, kembali menjalani swab massal, Minggu (30/6/21) siang.

Kapolres Pasuruan, AKBP Arman menjelaskan, kali ini metode swab yang dilakukan adalah dengan menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR). Tes ini adalah dilakukan dengan metode amplifikasi atau memperbanyak materi genetik virus atau bakteri.

“Hari ini kami melakukan swab PCR kepada 21 orang dan kontak eratnya. Total ada 150 yang diswab PCR hari ini, apakah positif atau negatif, hasinya besok,” kata Arman.

Swab dengan metode PCR, dijelaskan Arman, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dibandingkan metode swab sebelumnya. Dalam swab massal pertama, petugas menggunakan swab rapid antigen.

“Kemarin, kita menggunakan swab rapid antigen, hasilnya didapati 21 orang terkonfirmasi positif Covid-19,” ujar perwira asal Makassar Sulawesi Selatan ini.

Ia menambahkan, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Pasuruan telah membatasi kegiatan warga. Akses masuk ke pemukiman ditutup dan dijaga ketat oleh petugas.

“Diharapkan warga yang tidak berkepentingan, tidak perlu keluar. Cukup dirumah saja sambil kami pantau selama 14 hari kedepan,” beber dia.

Menurut Arman, sebagian warga yang telah terkonfirmasi positif Covid-19, saat ini sudah dipindahkan ke rumah singgah yang berada di kantor Kecamatan Panggungrejo. Sisanya, melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

“Yang terpenting (saat ini) adalah mengkarantina, memisahkan 21 orang positif tersebut dari kerumunan warga dan masyarakat disini,” ujarnya.

Diketahui, klaster ziarah makam yang terjadi di Kota Pasuruan berawal saat 142 warga melakukan perjalanan ziarah wali limo ke Surabaya, Gresik, Tuban dan Lamongan, pada 6 Juni lalu.

Sepekan setelahnya, sejumlah warga sakit bahkan 2 orang perempuan meninggal dunia. Setelah ditracing, dua warga yang meninggal diketahui terkonfirmasi positif Covid-19. (*)

 

Penulis: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil di Lumajang Menurun, Segini Jumlahnya

21 Juli 2024 - 17:02 WIB

Trending di Kesehatan