PANGGUNGREJO,- Ratusan warga asal Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, kembali menjalani swab massal, Minggu (30/6/21) siang.
Kapolres Pasuruan, AKBP Arman menjelaskan, kali ini metode swab yang dilakukan adalah dengan menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR). Tes ini adalah dilakukan dengan metode amplifikasi atau memperbanyak materi genetik virus atau bakteri.
“Hari ini kami melakukan swab PCR kepada 21 orang dan kontak eratnya. Total ada 150 yang diswab PCR hari ini, apakah positif atau negatif, hasinya besok,” kata Arman.
Swab dengan metode PCR, dijelaskan Arman, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dibandingkan metode swab sebelumnya. Dalam swab massal pertama, petugas menggunakan swab rapid antigen.
“Kemarin, kita menggunakan swab rapid antigen, hasilnya didapati 21 orang terkonfirmasi positif Covid-19,” ujar perwira asal Makassar Sulawesi Selatan ini.
Ia menambahkan, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Pasuruan telah membatasi kegiatan warga. Akses masuk ke pemukiman ditutup dan dijaga ketat oleh petugas.
“Diharapkan warga yang tidak berkepentingan, tidak perlu keluar. Cukup dirumah saja sambil kami pantau selama 14 hari kedepan,” beber dia.
Menurut Arman, sebagian warga yang telah terkonfirmasi positif Covid-19, saat ini sudah dipindahkan ke rumah singgah yang berada di kantor Kecamatan Panggungrejo. Sisanya, melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Yang terpenting (saat ini) adalah mengkarantina, memisahkan 21 orang positif tersebut dari kerumunan warga dan masyarakat disini,” ujarnya.
Diketahui, klaster ziarah makam yang terjadi di Kota Pasuruan berawal saat 142 warga melakukan perjalanan ziarah wali limo ke Surabaya, Gresik, Tuban dan Lamongan, pada 6 Juni lalu.
Sepekan setelahnya, sejumlah warga sakit bahkan 2 orang perempuan meninggal dunia. Setelah ditracing, dua warga yang meninggal diketahui terkonfirmasi positif Covid-19. (*)
Penulis: Efendi Muhammad
Publisher: A. Zainullah FT