Menu

Mode Gelap
Aturan Baru! Pemkab Probolinggo Wajibkan ASN Belanja Produk UMKM Setiap Bulan Waspada! Ada Temuan Buaya di Sungai Rondoningo Kraksaan Motor Sport Pegawai Bank Digondol Maling, Pelaku Terekam CCTV Kaldera Tengger Segera Tutup untuk Wulan Kapitu, Simak Jam Tutup dan Bukanya Dua Sopir Jip Bromo Positif Narkoba saat Jalani Tes Urine Libur Nataru, Stasiun Probolinggo Layani 10 Ribu Penumpang KA

Pendidikan · 21 Jun 2021 16:46 WIB

Kembali Zona Merah, Pemkot Pasuruan Hentikan Sekolah Tatap Muka


					Kembali Zona Merah, Pemkot Pasuruan Hentikan Sekolah Tatap Muka Perbesar

PASURUAN,- Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan memutuskan untuk menghentikan Sekolah Tatap Muka (STM), yang telah diujicobakan sejak pertengahan Mei 2021 lalu. Penghentian STM dilakukan seiring melonjaknya kasus Covid-19.

Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf mengatakan, pihaknya sudah berkonsolidasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menhentikan STM. Langhak itu sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus korona.

“Kebetulan hari ini sekolah masih libur, tanggal masuknya pada 11 Juli 2021. Ada memang proses-proses pendaftaran yang harus dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan ketat,” kata Wali Kota. Senin (21/6/2021).

Dijelaskan kepala daerah yang akrab dipanggil Gus Ipul itu, jika pada 11 Juli Kota Pasuruan masih zona merah, maka pembelajaran tatap muka tidak mungkin dilakukan. Baik ditingkat SD, SMP hingga SMA.

“Jadi (STM, red) kita tunda jika nanti situasi dan kondisinya tidak memungkinkan,” papar mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini.

Gus Ipul juga meminta kesadaran para siswa, wali murid, guru atau para pendidik di setiap sekolah di Kota Pasuruan, bersabar untuk mengikuti STM kembali. “Juga waspada, peduli, dan mau saling mengingatkan,” imbaunya.

Pembelajaran tatap muka di ujicobakan di Kota Pasuruan sejak tanggal 20 Mei 2021 lalu. Pembelajaran langsung itu berlaku untuk SD dan SMP, baik negeri maupun swasta. Namun, sebelum tahun ajaran baru, kasus Covid-19 kembali melonjak.

Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Pasuruan ditandai dengan munculnya klaster ziarah makam. Penyebabnya, 142 warga Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, ziarah Wali Limo ke Surabaya, Lamongan, Tuban dan Gresik, tanggal 6 Juni lalu.

Sepulangnya dari ziarah, sejumlah warga sakit dan dua orang perempuan anggota ziarah meninggal dunia. Pasien meninggal terkonfirmasi positif Covid-19. Kota Pasuruan pun kembali masuk zona merah.(*)

Editor: Efendi Muhamad
Publiher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebanyak 1.739 Siswa di Lumajang Putus Sekolah

14 November 2024 - 16:25 WIB

Cegah Terulangnya Kasus Supriyani, Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan Siap Dampingi Guru

5 November 2024 - 16:14 WIB

Cegah Perundungan, Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo Masifkan Pendidikan Hukum ke Pelajar

7 Oktober 2024 - 16:49 WIB

Tingkatan IPM dan Kesejahteraan, Guru Madrasah se-Kabupaten Probolinggo Sepakat Menangkan Gus Haris – Ra Fahmi

7 September 2024 - 20:48 WIB

Top! 13 Kontingen Pelajar Harumkan Nama Lumajang di Olimpiade Nasional

22 Agustus 2024 - 16:44 WIB

Duh! 5.848 Pelajar di Lumajang Putus Sekolah

16 Agustus 2024 - 19:38 WIB

Bahayakan Siswa, DPRD Kabupaten Probolinggo Kecam Pembiaran Kerusakan SDN Bimo 

8 Agustus 2024 - 20:55 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Duh! Jumlah Penderita HIV di Lumajang Capai 2.103 Orang

6 Agustus 2024 - 19:30 WIB

Trending di Pendidikan