Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Peristiwa · 21 Jun 2021 17:24 WIB

Tak Direspon, Warga Akan Luruk Kantor Desa Banyuanyar Lor


					Tak Direspon, Warga Akan Luruk Kantor Desa Banyuanyar Lor Perbesar

GENDING,- Sebagian warga Desa Banyuanyar Lor, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo mengaku, geram setelah surat permohonan pengunduran diri sekertaris desa (sekdes) setempat tidak membuahkan hasil. Baik dari pihak kecamatan ataupun dari pemerintah desa dinilai belum bersikap.

Terkait hal ini, ratusan warga setempat berencana mendatangi kantor desa sesuai dengan isi surat yang sudah dikirim sebelumnya.

“Dalam surat yang kami serahkan kemarin, baik kepada pihak desa ataupun kecamatan sudah jelas. Poinnya jika tidak ada kejelasan dalam kurun waktu 14 hari, maka kami dan warga ada ramai-ramai datang,” kata Koordinator Lapangan, Deni Ilhami, Senin (21/6/2021).

Akan tetapi, lanjut Deni, hingga saat ini dirinya sama sekali belum menerima keputusan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh warga Desa Banyuanyar Lor. Sehingga, Selasa (22/6/2021) besok ratusan warga akan meluruk kantor desa.

“Ada sekitar 200-300 massa aksi besok, titik kumpulnya di rumah saya sendiri. Tujuannya, mendatangi kantor desa jika tidak ditemui oleh pemerintah desa maka kami akan datangi rumah kepala desa dan juga Ketua BPD-nya,” ungkap Deni.

Hingga berita ini ditulis, jurnalis PANTURA7.com sempat menghubungi Kepala Desa (Kades) Banyuanyar Lor, Kecamatan Gending, Yusup melalui sambungan selularnya. Tapi belum ada jawaban meskipun nomor ponselnya aktif.

Sekadar informasi, adanya polemik ini terkait kasus asusila yang pelaku dan korbannya sama-sama berasal dari Desa Banyuanyar Lor. Kemudian Qusyairi diduga terlibat untuk menyelesaikan kasus itu dengan meminta uang Rp85 juta kepada keluarga pelaku.

Kasus asusila itu dilakukan AM, yang diduga mencabuli SR (16) warga Desa Banyuanyar Lor, Kecamatan Gending, November 2020 lalu. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Probolinggo, Senin (1/2/2021).

Setelah menjadi korban pencabulan dan penganiayaan, SR tiba-tiba saja pergi tanpa pamit dari rumahnya, Jumat (12/2/2021). Hampir sebulan lebih, keberadaan keduanya belum diketahui, sebelum akhirnya menyerahkan diri ke Polres Probolinggo, Sabtu (20/3/2021).(*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir

22 November 2024 - 14:45 WIB

Tiga Kendaraan Kecelakaan di Pandaan, Dua Orang Luka

18 November 2024 - 16:07 WIB

Tiga Rumah di Bantaran Ludes Terbakar, Dua Warga Luka Bakar

17 November 2024 - 08:02 WIB

Gudang Mebel Antik di Desa Pesisir Terbakar, Kerugian Rp 600 Juta

15 November 2024 - 07:01 WIB

Mayat Bayi Perempuan Hebohkan Warga Guyangan Krucil

8 November 2024 - 16:27 WIB

Mobil Tertabrak Kereta di Pasuruan, Lima Orang Luka-luka

7 November 2024 - 15:16 WIB

Laka Maut di Winongan, Pengendara Motor Tewas, Satu Luka Parah

6 November 2024 - 12:30 WIB

Innalillahi! Janda Penunggu Warkop Akhiri Hidup dengan Cara Tragis

3 November 2024 - 18:02 WIB

Kecelakaan Truk Pengangkut Kerbau di Tol Gempol-Pasuruan, Beberapa Ekor Terpental

2 November 2024 - 16:11 WIB

Trending di Peristiwa