MAYANGAN,- Puluhan orang menjadi korban penipuan lowongan kerja yang diposting di akun Instagram (IG) bernama ‘Info loker probolinggo’. Dalam postingan itu, disebutkan bahwa Puskesmas Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, membuka lowongan pekerjaan.
Admin Info loker probolinggo, Maulana Haidir (23) mengatakan, ia memposting lowongan pekerjaan di Puskesmas Jati, berawal pada minggu (27/07/21). Saat itu, akun bernama Ika Ratna Sari 253, men-direct message (DM) ke akun Infolokerprobolinggo.
Akun itu meminta bantuan Info loker probolinggo untuk memposting lowongan kerja di Puskesmas Jati. Maulana pun mempsoting permintaan itu ke akun IG info loker probolinggo. Sejak posting hingga dua hari kemudian, Maulana, tidak tidak membuka IG kembali.
Rabu (30/6/21), Maulana kembali membuka IG. Ia kaget mendapati banyaknya DM maupun komentar atas postingan lowongan kerja, yang menyebut lowongan kerja di Pueskesmas Jati tidak benar alias hoaks.
Salah satu DM, mengaku berasal dari Puskesmas Jati, yang meminta pemilik akun segara datang ke puskesmas untuk klarifikasi sekaligus menghapus postingan. Pada Kamis (1/07/21), Maulana akhirnya datang ke Puskesmas Jati memberikan klarifikasi.
“Akibat postingan tersebut, ada beberapa orang yang sudah mendatangi puskesmas, bahkan telah mentransfer uang Rp50 ribu. Karena hoaks dan Puskesmas Jati minta di-take down, maka Rabu malam, kita take down,” kata Maulana.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Jati, dr. Endah Ayu Lestari menyebut, postingan palsu itu membuat belasan orang pencari kerja mendatangi puskesmas. Sebagiannya mengaku telah mentransfer uang RP50 ribu ke rekening BCA atas nama Khorul Anam.
“Agar tak terjadi lagi serta sebagai langkah hukum, kita melaporkan akun Ika Ratna Sari235 ke pihak berwajib. Untuk memperkuat, korban yang sudah mentransfer kita minta untuk laporan, namun korban tidak mau karena nominal uangnya kecil,” ujar Endah.
Endah menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya jika ada lowongan pekerjaan di instansi pemerintah khususnya di puskesmas. “Agar kejadian serupa tidak terulang,” papar dia. (*)
Editor: Efendi Muhamad
Publisher: Albafillah