Menu

Mode Gelap
Emosi Saat Disapa, Eks Napi Tantang Polisi, Begitu Diperiksa Positif Sabu dan Judi Online Kebijakan soal Pajak ‘Dikuliti’, Gubernur Khofifah Beberkan Prinsip Keadilan Fiskal Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran

Pemerintahan · 5 Jul 2021 18:42 WIB

PPKM Darurat, 3 Taman Utama di Kota Kraksaan Dipagari


					PPKM Darurat, 3 Taman Utama di Kota Kraksaan Dipagari Perbesar

KRAKSAAN,- Tiga taman utama di Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo yang paling dikunjungi warga ditutup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat sejak, Senin (5/7/2021). Tujuannya, agar tidak lagi didapati kerumunan massa.

Tiga taman itu, Alun-alun Kota Kraksaan, Taman Sumberlele (SL) Park di Desa Sumberlele, dan Taman Rondoninggo, Kelurahan Semampir. Penutupan dilakukan setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19.

Kepala DLH Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi mengatakan, sebelum diberlakukannya PPKM Darurat sudah tidak jadi rahasia umum lagi di tiga taman tersebut kerapkali dijumpai kerumunan massa. Bahkan terkadang dijumpai banyak warga melanggar protokol kesehatan (prokes).

“Oleh karena itu, sesuai instruksi Ibu Bupati Probolinggo, sejak PPKM Darurat diterapkan, awalnya kami tutup dua akses jalan utama dari jalur pantura di Alun-alun Kota Kraksaan sejak Sabtu kemarin, agar tidak ada kendaraan maupun warga yang lewat,” kata Dwijoko.

Setelah suasana sekitar Alun-alun Kota Kraksaan mulai sepi, lanjut Dwijoko, barulah kemudian pihaknya memasang pagar dari gedek bambu sebagian memutari alun-alun. Pemagaran itu sebagai tanda jika selama proses PPKM Darurat tidak boleh dkunjungi.

“Sebagian dari bambu, baik di alun-alun (Kota Kraksaan), Taman SL Park dan taman Rondoninggo, sisanya untuk menutup semua akses masuk kami pakai pagar besi dan pemberitahuan agar sementara tidak ada kunjungan dulu,” ungkap Dwijoko.

Agar terjamin, sambung dia, pihaknya nanti juga akan berkoordinasi baik dengan Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP), Dinas Perhubungan (Dishub) dan kepolisian serta TNI untuk pengawasan para pengunjung dengan beroperasi di waktu tertentu.

“Kalau tidak begitu kami khawatir ada yang nekat masuk, apalagi suasananya sepi. Nantinya takut juga kalau dibuat kesempatan, seperti pacaran atau mabuk-mabukan,” tutur mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo ini. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

19 April 2025 - 10:36 WIB

Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP

19 April 2025 - 09:42 WIB

Solusi Air Bersih di Lumajang: Bupati dan Walikota Probolinggo Dukung Rencana Pembangunan Infrastruktur Air

18 April 2025 - 12:58 WIB

Tepis Isu Pecah Kongsi, Bupati dan Wabup Jember Tampil Harmonis saat Hadiri Rapat Paripurna

18 April 2025 - 09:11 WIB

Teknologi Transformasi Digital Pertanahan, Tingkatkan Efisiensi Pelayanan dan Informasi Publik di Lumajang

17 April 2025 - 15:24 WIB

Efisiensi Anggaran Pemkab Lumajang: Penghematan Biaya Operasional Menuju Pembangunan Infrastruktur, Kesehatan dan Pembelian Motor untuk Kades

16 April 2025 - 16:45 WIB

Ini Alasan Pemkab Lumajang Pilih Motor Honda PCX untuk 198 Kepala Desa

16 April 2025 - 13:00 WIB

Bupati Lumajang dan Menteri PUPR Bahas Perbaikan Infrastruktur Pasca Bencana

16 April 2025 - 12:04 WIB

Pemkab Lumajang Habiskan Rp7,2 M untuk Belanja Motor Kades, Bupati Beberkan Alasannya

16 April 2025 - 04:33 WIB

Trending di Pemerintahan