KRAKSAAN,- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati, Kraksaan meminta agar puskesmas di Kabupaten Probolinggo menunda sementara waktu pengiriman sampel pasien. Sebab, hingga saat ini masih ada ratusan sampel pasien menumpuk di RSUD.
Kepala Bidang (Kabid) Penunjang, RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Sugianto mengatakan, pengiriman sampel pemeriksaan setiap harinya tak lepas dari angka 350 hingga 450 dari puskesmas. Hal itu, sangat jauh dari kapasitas kemampuan pihak rumah sakit.
“Sedangkan untuk kapasitas kemampuan kita maksimal dalam sehari itu hanya 250 sampel, sehingga hingga saat ini banyak sampel menumpuk. Untuk itu kami harap bagi yang sudah dilakukan swab dan hasilnya belum keluar bisa bersabar,” kata Sugianto, Kamis (15/7/2021).
Banyaknya sampel yang belum diperiksa, lanjut Sugianto, bukan berarti dibiarkan begitu saja namun untuk hal itu hanya membutuhkan waktu saja, mengingat kapasitas pemeriksaan hanya 250 sampel. Saat ini, ada 700-800 sampel tersisa.
“Oleh karena itu, sebagai upaya kami ketika sampal sudah menumpuk ya meminta agar pihak puskesmas menghentikan dulu kegiatan swab atau tracing warga di lapangan, kalau tetap berlanjut dan terus dikirim tidak akan selesai,” ujarnya.
Dari jumlah sampel tersisa, menurut Sugianto, secara otomatis masih belum diketahui apakah hasilnya itu negatif ataupun positif terkonfirmasi Covid-19. Sedangkan hasil pemeriksaan sampel sebelumnya, lanjut dia, rata-rata sekitar 70 persen hasilnya positif.
“Jadi meskipun kami mengumumkan agar pengiriman sampel swab di lapangan itu di stop sementara, masih aja ada puskesmas mengirim. Kecuali itu sampel dari rumah sakit sendiri, karena memang itu jadi prioritas kami,” tutur pria yang sekaligus Humas RSUD Waluyo Jati ini. (*)
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah