PROBOLINGGO,- Masih tingginya kasus aktif Covid-19 di Kota Probolinggo membuat 350 petugas gabungan dari Polres Probolinggo Kota, Kodim 0820 Probolinggo, Dinas Kesehatan Kota Probolinggo dan sejumlah relawan, diterjunkan untuk menjadi petugas tracer lapangan dan tracer digital.
Bertempat di halaman Mapolresta Probolinggo, perwakilan 350 petugas tracer lapangan dan digital di lepas oleh Kapolresta Probolinggo, AKBP R. Muhammad Jauhari, Jum’at (30/7/21) pagi.
Pelepasan para ‘serdadu’ perang melawan Covid-19 diawali dengan penyerahan stiker data identitas warga yang sedang isolasi mandiri. Selanjutnya, mereka dilepas secara simbolis oleh Jauhari.
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP R. Muhammad Jauhari menyebut, 350 petugas traces gabungan itu tugasnya mendata warga yang tengah menjalani isolasi mandiri. Selanjutnya, data yang diperoleh diinput ke aplikasi ‘lacak’, yang dikelola Kemeterian Kesehatan RI.
Kepada warga yang sedang isolasi mandiri (Isoman), imbuh Jauhari, petugas memasang stiker yang bertuliskan data identitas warga yang sedang isoman tersebut. Dengan demikian, proses pengawasan pasien lebih terkontrol.
“Selain mendata warga yang isolasi mandiri, para tracer ini juga mengawasi pasien yang isolasi mandiri tadi sehingga kondisinya diketahui dan dapat cepat diambil tindakan. Selain itu, petugas juga dapat melihat kondisi rumah, apakah layak atau tidak,” ujar Jauhari.
Sebelum di terjunkan sebagai petugas tracer lapangan dan tracer digital, 350 petugas gabungan ini sebelumnya telah mendapat pelatihan dari tenaga kesehatan serta Tim Ahli Polres Probolinggo Kota dan Kodim 0820 Probolinggo.
“Kita berharap dengan petugas tracer ini, warga yang isolasi mandiri dapat selalu terkontrol. Dengan adanya petugas tracer gabungan ini, mudah-mudahan kasus Covid-19 di Kota Probolinggo dapat turun,” harap Jauhari. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah