Menu ✖

Mode Gelap

Gaya Hidup · 2 Agu 2021 19:53 WIB

Day Art, Galeri Batik yang Kian Menggeliat Ditengah Pandemi


					Day Art, Galeri Batik yang Kian Menggeliat Ditengah Pandemi Perbesar

KADEMANGAN,- Meski bukan daerah yang dikenal sebagai sentra penghasil batik, namun Kota Probolinggo mampu melahirkan pebatik-pebatik andal. Dikatakan andal, karena batik hasil produksi sudah kategori kelas wahid.

Salah satu produsen batik di Kota Probolinggo yang menyita perhatian belakangan ini, adalah Galeri Day Art, milik pasangan suami istri (pasutri), Made Malvinas (39) – Friday Purnama Sari (34).

Produksi batik yang dianut pasutri yang tinggal di Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan ini adalah aliran kontemporer modern. Sebagai sentra produksi, keduanya memanfaatkan halaman samping rumahnya.

Secara umum, produksi batik yang digeluti pasutri sejak tahun 2021 ini, sama seperti pebatik lainnya. Pembuatan pola atau sketsa dibutuhkan dalam proses awal.

Kemudian, pola tersebut dibatik dengan menggunakan canting. Setelah proses canting pola, kemudkan dilanjutkan dengan proses pewarnaan sesuai pola awal.

“Setelah proses pewarnaan, kemudian masuk ke proses water glass, untuk mengikat warna dengan kain. Setelah beberapa menit, batik yang sudah melalui water glass dicuci,” kata Friday Purnama Sari, Senin (2/8/21).

Setelah pencucian, batik dijemur dibawah panas matahari. Setelah kering, batik kembali dicuci dengan air mendidih. Pasca proses ini, batik kembali dijemur dan kemudian dikemas untuk dijual.

Motif batik yang diproduksi Day Art, beraneka ragam. Mulai dari motif Pop Art, kombinasi gambar daun mangga, gambar angin, anggur, mangga, Gunung Bromo dan gambar kearifan lokal lainnya.

“Alhamdulillah, saat ini sudah banyak pelanggan yang memesan dan membeli batik produksi Day Art. Salah satu pelanggan kami adalah Pemerintah Kota Probolinggo, yang memesan baju dinas dengan motif mangga dan anggur,” ujarnya.

Berkat konsistensi dan inovasinya, Day Art mampu menjadi juara dalam lomba UMKM perajin muda berprestasi Jawa Timur 2021, beberapa waktu lalu. Pemberdayaan masyarakat lokal sebagai karyawan, menjadi salah satu langkah Day Art yang diapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Karyawan yang direkrut Day Art, berasal dari latar belakang berbeda, dari kalangan Ibu Rumah Tangga (ART) hingga tenaga pengajar. Sebelum terlibat langsung dalam produksi, para karyawan itu dilatih khusus.

Salah satu karyawan, Ika Mayasari mengungkapkan, membatik di Day Art merupakan pekerjaan sampingannya seusai mengajar di TK. Beberapa tahapan pembatikan yang bisa dilakukan di rumah, membuatnya enjoy membatik.

“Awalnya saya tidak bisa membatik, namun setelah bergabung di Day Art ini, saya mulai diajari membatik. Alhamdulillah, gaji dari membatik ini dapat menambah biaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Bisnis Menggiurkan! Budidaya Ikan Kerapu Keramba Menjamur di Pulau Gili Ketapang

15 Februari 2025 - 20:17 WIB

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Kreatif! Warga Ketapang Kota Probolinggo Sulap Galon Bekas jadi Hiasan Bunga Estetik

28 September 2024 - 15:55 WIB

Menabung Lima Tahun, Pasutri Ini Beli Motor dengan Uang Koin

21 Agustus 2024 - 19:58 WIB

Jazz Gunung Bromo 2024, Elfa’s Singers hingga Ndaru Ndarboy Hangatkan Penonton dalam Balutan Bediding Bromo

20 Juli 2024 - 15:27 WIB

Trending di Gaya Hidup