MAYANGAN,- Di usianya yang menginjak remaja, Ahmad Faizin (16), kini tak bisa merasakan indahnya bercengkrama dan berkumpul bersama sebayanya. Faizin terbaring lemah di rumahnya, Jl. Ikan Tongkol, Kelurahan / Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
Sakit yang menimpa anak pertama pasangan suami-istri, Sutiman (43) – Nur Aisyah (35) itu, terjadi sejak dua bulan terakhir. Kesehatan Faizin menurun drastis sejak ia divonis menderita hernia.
“Sejak sakit hernia, anak saya sakit-sakitan, sehingga dia tidak bisa beraktifitas normal. Karena kondisnya ini, maka ia hanya terbaring di kasur,” ujar ibu Faizin, Nur Aisyah.
Selain lemah tanpa tenaga tubuh Faizin kurus. Sutiman dan Nur Aisyah bukannya membiarkan anaknya menderita sakit terus-terusan. “Mau berobat, kita tidak punya apa-apa, buat makan saja susah,” ungkap Nur Aisyah.
Mendengar warganya yang kurang mampu mengalami sakit parah, Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin tergugah. Ia lantas menjenguk Faizin di rumahnya, Kamis (12/08/21) pagi.
Setelah melihat kondisi Faizin dan keluarganya, Wali Kota meminta petugas Dinas Kesehatan Kota yang mendampinginya, segera mengambil tindakan perawatan. Baik tindakan perawatan di rumah sakit maupun sistem rawat jalan.
“Setelah melihat kondisi Ahmad Faizin, kita langsung gerak cepat agar kondisinya tidak terus memburuk. Dengan perawatan yang intensif, kira berharap kondisinya dapat segera membaik dan dapat segera beraktifitas,” ujar Wali Kota.
Tak hanya Faizin, selanjutnya Wali Kota mengunjungi rumah 4 orang anak yatim-piatu di Jl. Sunan Bonang, Kelurahan Kanio, Kecamatan Kanigaran. Empat anak itu menjadi yatim-piatu setelah kedua orang tuanya meninggal dunia.
Mereka adalah Alfin Dava Firmansyah (17), Aknitia (13), Amira (5) dan Aimar (3). Mereka tinggal bersama sang nenek, Masriyah (66). Selain hidup tanpa orang tua, 4 anak ini tinggal di rumah yang sederhana.
Menurut Alfin, orang tuanya meninggal dunia dalam 5 bulan terakhir. Pertama sang ibu, Nur Agustin (38) meninggal 5 bulan karena keguguran. Lalu 3 pekan lalu, ayahnya Muhammad Kholili (41) meninggal akibat terpapar Covid-19.
“Ibu saya meninggal terlebih dahulu lima bulan yang lalu, sedangkan ayah meninggal tiga pekan yang lalu. Meski kini kami ditinggal kedua orang tua, namun saya tidak putus asa dan tetap melanjutkan sekolah,” tutur Alfin.
Melihat kondisi 4 anak malang tersebut, Wali Kota memberikan bantuan sembako untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, Wali Kota menjanjikan pendidikan gratis bagi keempatnya.
“Saya meminta RT, RW, dan Lurah untuk memantau empat anak ini, khususnya kebutuhan hidup yang diperlukan. Kesehatan mereka ini juga perlu diperhatikan, jangan sampai mereka ini tidak mendapat fasilitas kesehatan,” tegas Wali Kota.
Sebelum bertolak, Wali Kota meminta kepada masyarakat segera melapor jika ada warga yang membutuhkan bantuan, baik bantuan makan maupun soal kesehatan. “Karena informasi dari masyarakat inilah kita dapat membantu warga yang kesusahan,” wantinya. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: A. Zainullah FT