Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Ekonomi · 19 Agu 2021 19:48 WIB

Harga Cabai Rawit Terjun Bebas, Kini Rp15 Ribu/Kg


					Harga Cabai Rawit Terjun Bebas, Kini Rp15 Ribu/Kg Perbesar

MAYANGAN,- Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo, kini tak lagi pedas. Turunnya harga komoditas dapur ini diduga terjadi seiring masuknya cabai dari Pulau Madura.

Salah seorang pedagang cabai di Pasar Baru Kota Probolinggo, Su’eb mengatakan, harga cabai rawit saat ini hanya Rp16 ribu per kilogram (Kg). Padahal pekan lalu, harga bahan utama sambal ini masih Rp25 ribu/Kg.

“Harga cabai rawit turun sejak kemarin, awalnya Rp18 ribu dan hari ini turun lagi jadi Rp16 ribu per kilogram. Menurut distributor, turunnya harga cabai ini karena petani di Madura sudah mulai panen, sehingga pasokan ke pedagang banyak,” ujar Su’eb, Kamis (19/8/21).

Dijelaskan pedagang asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran ini, dengan harga Rp16 ribu/Kg maka harga cabai rawit kini setara harga cabai rawit hijau.

Tidak hanya cabai rawit, imbuh Su’eb, komoditas lain yang harga jualnya terjun bebas adalah bawang merah. Saat ini, harga bawang merah hanya Rp24 ribu/Kg, padahal sebelumnya harganya sebesar Rp30/Kg.

“Karena pasokan cabai rawit dari petani dan distributor banyak (sehingga harganya murah). Diperkirakan harga cabai rawit ini akan turun kembali,” pungkas Su’eb.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo, Fitriawati menjelaskan, harga bahan pokok memang dipengaruhi oleh ketersediaan bahan. Jika stoknya banyak otomatis harga turun.

Sebaliknya, jelas Fitriawati, kalau barangnya sedikit maka harga naik karena konsumen yang membutuhkan lebih banyak. Hipotesa itu juga berlaku bagi cabai yang saat ini harganya turun karena petani sedang panen raya raya.

“Seringkali petani tanamnya bersamaan sehingg panennya juga bersamaan, ini yang menyebabkan stok banyak sehingga harga turun,” ujar Fitriawati. (*) 

 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi