PROBOLINGGO,- Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) dilayangkan beberapa pihak. Di antaranya, organisasi kepemudaan di Kabupaten Probolinggo.
Ketua Lembaga Bela Indonesia (LBI) Kabupaten Probolinggo, Deni Ilhami mengatakan, OTT terhadap Bupati Tantri dan Hasan, anggota DPR RI sebagai pertanda runtuhnya dinasti.
Diketahui, Hasan pernah menjabat sebagai Bupati Probolinggo periode 2003-2008 dan periode 2008-2013. Selanjutnya, posisi itu dilanjutkan Tantri pada periode 2013-2018 lalu kembali menduduki pada periode 2018-2023.
“Dengan kabar kena OTT-nya bupati dan suaminya, yaitu Bapak Hasan Aminuddin oleh KPK RI tadi pagi, semoga ini pertanda dinasti selama ini di Kabupaten Probolinggo runtuh. Tumbang juga akhirnya, Allahu Akbar,” kata Deni, Senin (30/8/2021).
Oleh karena itu, lanjut Deni, runtuhnya dinasti itu, juga menjadi pertanda baik untuk Kabupaten Probolinggo menjadi daerah yang lebih baik lagi ke depannya. Ia pun berharap, datangnya KPK ke Probolinggo tidak terjadi lagi ke depannya.
“Semoga yang dicita-citakan bersama, khususnya sebagian masyarakat Kabupaten Probolinggo tercapai dengan runtuhnya dinasti ini. Dan semoga tanah kelahiran kami menjadi daerah yang baldatun toyyibun warobbun ghofur,” ujar Deni.
Seperti diketahui, Bupati Tantri bersama suaminya dan delapan orang lainnya dijemput oleh KPK RI, Senin (30/8/2021) sekitar pukul 2.00 WIB tadi di rumah pribadinya. Sebelum dibawa ke kantor KPK, mereka terlebih dahulu dibawa ke Mapolda Jatim. (*)
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT