KRAKSAAN,- Satuan Tugas Penanganan Covid – 19 Kabupaten Probolinggo memberikan perhatian terhadap rencana digelarnya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada September ini. Pasalnya, hingga saat ini kasus Covid-19 masih belum tuntas sepenuhnya.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica mengatakan, gelaran PTM KBM harus juga mendapatkan dukungan dari wali murid. Hal ini demi memaksimalkan penerapan prokes dari murid yang akan mengikuti PTM KBM.
“Penerapan prokes saat PTM tidak bisa sepenuhnya dipasrahkan kepada pihak sekolah saja, wali murid juga harus ikut andil dalam hal ini. Karena kami juga tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kedepannya,” kata dr Viro, panggilan akrab dr. Dewi Vironica, Minggu (5/9/2021).
Para wali murid atau orangtua, lanjut dr. Viro, harus selalu mengingatkan anaknya untuk selalu menerapkan prokes saat berada di sekolah. Sebab menurutnya, tidak menutup kemungkinan penularan Covid-19 juga bisa terjadi di lingkungan sekolah.
“Kemungkinan penyebarannya bisa terjadi di mana saja. Makanya, peran semuanya pihak dibutuhkan dalam penerapan prokes di lingkungan sekolah. Setidaknya, para wali murid bisa mewanti-wanti anaknya agat patuh,” terang dr. Viro.
Demi suksesnya PTM KBM, dr. Viro berharap, pihak sekolah, wali murid, dan siswa dapat berkomitmen untuk bersama-sama mencegah kemungkinan penyebaran Covid-19. Sehingga kegiatan PTM KBM bisa kembali normal seperti semula.
“Sukses tidaknya PTM ini kan juga tergantung dari komitmen semua pihak dalam memerangi virus ini. Bukan dari kami saja atau pihak kesehatan, kalau hanya kami tidak akan mampu semaksimal mungkin,” ujar perempuan asal Balikpapan ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kabupaten Probolinggo, Fathur Rosi mengatakan, PTK KBM direncanakan dimulai bulan ini untuk sekolah yang berad di zona hijau dan kuning.
Rencananya, kata Rosi, kegiatan PTM KBM hanya akan digelar selama tiga jam setiap harinya, mulai dari pukul 07.00 — 10.00 dengan persentase 50 persen dari jumlah siswa yang ada.
“PTM yang kami rencanakan ini baru uji coba sebelum semua sekolah aktif. Yang diuji coba di antaranya ialah penerapan protokol kesehatannya, penyediakan alat pengukur suhu badan, tempat cuci tangan serta hand sanitizer, dan kapasitas murid masing-masing kelas hanya 50 persen,” katanya. (*)
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT