SUKAPURA,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo memutuskan membuka kembali seluruh destinasi wisata di wilayahnya, terhitung sejak tanggal 9 September 2021. Sejumlah pelaku wisata pun menyambut baik kebijakan itu.
Salah satu pelaku wisata di Kabupaten Probolinggo, Choirul Umam menjelaskan, dibukanya kembali objek wisata bak oase ditengah gurun pasir. Selama objek wisata ditutup, pelaku wisata kehilangan mata pencaharian.
Umam menambahkan, kegembiraan para pelaku serasa sempurna setelah Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), ketularan dengan membuka destinasi wisata di Gunung Bromo, termasuk via akses melalui Kabupaten Probolinggo.
“Sejak kemarin, sudah ada jeep yang mengangkut wisatawan ke Gunung Bromo. Banyak juga wisatawan yang sudah memesan jeep ke saya.maupun ke pengelola jeep lainnya. Biasanya, jumlah wisatawan ramai saat libur akhir pekan,” kata Umam, Jum’at (10/9/21).
telah mengumumkan pembukaan seluruh tempat wisata, menyusul turunnya level PPKM ke level 2, TNBTS selaku pengelola telah membuka wisata gunung bromo, meski demikian, wisatawan yang hendak menuju gunung browo wajib sudah vaksin minimal vaksin pertama.
Kepala Seksi Wilayah 1 TNBTS, Sarmin membenarkan wisata Bromo telah dibuka. Salah satu pertimbangannya, karena wilayah Kabupaten Probolinggo, telah turun level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dari level 3 ke level 2.
Meski dibuka, namun Sarmin mewanti-wanti agar para pengunjung dan pelaku wisata tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). Selain itu, pengunjung diperbolehkan masuk ke kawasan Bromo jika sudah disuntik vaksin.
“Protokol kesehatan ketat wajib diterapkan oleh wisatawan maupun pelaku wisat. Seperti penyedia jasa jeep, pemandu hingga jasa wisata lain. Mereka juga sudah divaksin, minimal vaksin tahap pertama serta wajib mematuhi 5 M,” ujar Sarmin.
Sarmin mengungkapkan, pembukaan wisata Gunung Bromo hanya dapat melalui 2 pintu masuk, yakni via Wonokitri Kabupaten Pasuruan dan Cemoro Lawang Kabupaten Probolinggo. Setiap hari, pengunjung dibatasi 25 persen dari kapasitas normal.
Selain itu, sambungnya, sejumlah spot wisata juga dibatasi jumlah kunjungannya. Misalnya Bukit Teletubbies, hanya diperkenankan menampung 319 wisatawan. Lalu Bukit Mentigen maksimal hanya dikunjungi 55 wisatawan.
“Kuota tempat wisata ini berlaku setiapp hari. Setiap pengunjung bisa memesan tiket secara online, kami tidak melayani pembelian tiket offline,” Sarmin menegaskan.
Pengetatan aturan masuk ke wilayah Bromo, menurut Sarmin, tak lepas dari upaya BB TNBTS untuk membantu menekan penyebaran Covid-19. “Kita berharap, wisatawan yang datang ke Bromo patuh dan tidak melanggar protokol kesehatan,” harapnya. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah