Menu

Mode Gelap
KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan

Kesehatan · 12 Sep 2021 16:44 WIB

Masuk Musim Penghujan, Dinkes Ingatkan Bahaya DBD


					Masuk Musim Penghujan, Dinkes Ingatkan Bahaya DBD Perbesar

KRAKSAAN,- Memasuki musim hujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo bersiaga menghadapi demam berdarah dengue (DBD). Sebagai antisipasi, Dinkes telah “mewarninh” Puskesmas se-Kabupaten Probolinggo untuk melakukan langkah-langkah pencegahan.

DBD disebabkan virus melalui gigitannyamuk jenis Aedes Aegypti atau Aedes albopictus. Satwa ini membawa virus untuk menginfeksi darah manusia dengan gigitan dan mentransfer darah yang terinfeksi ke orang lain.

“Sebelum terlambat, kami harap agar segera melakukan pencegahan penyakit demam berdarah,” kata Kasi Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Veronica, Minggu (12/9/2021).

Menurut perempuan asal Balikpapan ini, Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di daerah agar lebih ditingkatkan. Mengingat, Sabtu (11/9/2021) kemarin hujan di wilayah Kabupaten Probolinggo cukup lama, sehingga antisipasi pencegahan harus dilakukan sedini mungkin.

“Sarang nyamuk ini ya seperti biasanya, yaitu tempat yang sudah kebanyakan orang tahu, seperti tempat genangan air, tempat pembuangan sampah, kamar mandi, tempat kotor di dalam rumah dan yang lainnya. Intinya hindari membuat tempat yang bisa jadi sarang nyamuk,” urainya.

Agar lolos dari ancaman demam berdarah yang mengintai, perempuan berkacamata itu menyarankan agar masyarakat ekstra waspada. Selain itu, masyarakat diminta berperan aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) terutama di tempat yang menjadi habitat endemik nyamuk.

“Hal-hal kecil yang dianggap remeh oleh masyarakat biasanya menjadi penyebabnya, seperti genangan air pada galon. Kalau itu dibuka, pasti akan ditemukan bintik-bintik nyamuk dan ini sudah diremehkan tanpa kita sadari itu juga bahaya,” paparnya.

Data sementara yang diperoleh, sejak Januari-Mei 2021, sudah ada 97 kasus pasien DBD di Kabupaten Probolinggo. Bahkan, di Maret lalu dari jumlah 53 kasus DBD salah seorang pasien di antaranya dilaporkan meninggal dunia. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil di Lumajang Menurun, Segini Jumlahnya

21 Juli 2024 - 17:02 WIB

Trending di Kesehatan