Menu

Mode Gelap
Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan Asyik Belanja di Toko, Motor Perempuan Muda di Kota Probolinggo Raib Polisi Bekuk Pelaku Premanisme di Proyek Strategis Nasional di Kawasan PIER Songsong Porprov 2025, KONI Kota Probolinggo Siapkan 34 Cabor Maling Kambing di Lumajang Tertangkap, Motornya Dibakar

Lingkungan · 16 Okt 2021 18:20 WIB

Fenomena Kulminasi, BPBD Minta Warga Perbanyak Konsumsi Air Putih


					Fenomena Kulminasi, BPBD Minta Warga Perbanyak Konsumsi Air Putih Perbesar

PROBOLINGGO,- Sejak beberapa hari ini, wilayah Kabupaten Probolinggo mengalami suhu panas yang tidak biasa. Fenomena itu disebut kulminasi, dimana posisi matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Sugeng Suprisayoga mengatakan, fenomena kulminasi terjadi sejak sepekan lalu. HAwa panas saat siang hari lebih menyengat meskipun angin berhembus cukup kencang.

“Selain posisi matahari tepat berada di posisi paling tinggi, juga karena masuknya musim pancaroba, dari musim kemarau ke penghujan. Sehingga saat siang hari hawa panas cukup terasa,” ujar Sugeng, Sabtu (16/10/21).

Dari data BPBD, sambungnya, suhu di sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo terpantau hari ini paling tinggi yakni 33 derajat dengan rata-rata tingkat kelembaban mencapai 55 hingga 95 Relative Huminidy (RH).

Selain itu, lanjut dia, hawa panas yang terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo lebih terasa di wilayah yang berada dekat di kawasan pesisir. Panas yang tidak biasa, biasanya dimulai pukul 11.00 WIB hingga menjelang sore.

“Sampai saat ini kita belum menerima laporan terkait dampak kulminasi ini, namun kita menghimbau masyarakat untuk mengurangi aktifitas dibawah terik matahari. Jika terpaksa gunakan topi dan kacamata hitam, dan juga sering mengkonsumsi air putih untuk mengindari dehidrasi,” imbuh Sugeng.

Diperkirakan, fenomena kulminasi yang terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia ini akan terjadi hingga musim hujan turun. “Fenomena ini terjadi hampir di seluruh Indonesia,” pungkas Sugeng. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor

12 April 2025 - 19:15 WIB

Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo

11 April 2025 - 08:51 WIB

Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah

10 April 2025 - 14:38 WIB

Lanjutkan Proyek Gedung Inspektorat, Pemkot Probolinggo Rogoh Rp5 M

9 April 2025 - 18:53 WIB

Puncak Arus Balik, Jalur Lumajang – Malang Via Piket Nol Lancar

6 April 2025 - 14:41 WIB

Kapolres Sebut Arus Balik di Probolinggo Ramai Lancar, Angka Kecelakaan Minim

4 April 2025 - 21:06 WIB

Mitigasi Bencana, BPBD Jember Siapkan Tiga Destana Baru

4 April 2025 - 20:50 WIB

Viral Video Wisatawan Turun di Area Terlarang Taman Safari Prigen, Ini Respons Manajemen

3 April 2025 - 17:23 WIB

H+2 Lebaran, Menteri PU Tinjau Tol Probowangi, ini Temuannya

3 April 2025 - 03:13 WIB

Trending di Lingkungan