Menu ✖

Mode Gelap

Hukum & Kriminal · 16 Okt 2021 07:41 WIB

Ketua Nasdem hingga Notaris, Diperiksa KPK terkait Gratifikasi dan TPPU Hasan-Tantri


					Ketua Nasdem hingga Notaris, Diperiksa KPK terkait Gratifikasi dan TPPU Hasan-Tantri Perbesar

PROBOLINGGO,- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), belum berhenti memeriksa pihak-pihak yang dinilai mengetahui Gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TTPU) atas tersangka Puput Tantriana Sari (PTS) dan suaminya, Hasan Aminuddin (HA).

Jum’at (15/10/21), penyidik lembaga antirasuah itu memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan. Proses pmeriksaan digelar di Polres Probolinggo Kota.

Pantauan PANTURA7.com, sedikitnya ada 15 orang yang periksa penyidik KPK. Diantaranya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo, Mahbub Zubaidi; Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Didik Tulus Prasetyo; dan Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan, Haru Pur Sulistiono.

Selanjutnya ada Kabid Perikanan Budidaya Dinas Periknan, Wahid Noor Aziz; Notaris bernama I ketut Kariana, Ketua DPD Nasdem Kabupaten Probolinggo, Ahmad Rifai dan seorang mahasiswa bernama Hayu Kinanthi Sekar.

Pemeriksaan yang dilakukan kepada saksi – saksi ini dilakukan sejak pukul 10.00 WIB. Menjelang sore, saksi-saksi yang dipanggil KPK satu persatu mulai meninggalkan Poles Probolinggo Kota.

Saat hendak meninggalkan Mapolrea Probolinggo Kota, Mahbub Zunaidi saat ditanya sejumlah awakmedia mengatakan, ia datang memenuhi panggilang KPK sejak pukul 10.0p0 WIB. Saat datang, ia tidak membawa dokumen apapun.

“Ada 13 pertanyaan yang diajukan KPK (kepada saya) selama pemeriksaan. Materi pemeriksaan oleh KPK seputar gratifikasi,” aku Mahbub singkat.

Salah satu notaris yang turut diperiksa, I Ketut Kariana mengatakan, ia dimintai keterangan oleh penyidik terkait jual beli tanah yang dilakukan salah satu anak dari HA. Dalam jual beli tanah itu, anak HA menggunakan jasanya.

“Tanah yang di beli tersebut berada di Desa Sumberlele, Kecamatan Kraksaan, dengan luas sekitar 100 meter persegi,” ujar Katarina.

Dengan pemeriksaan 15 orang saksi ini, maka KPK sampai saat ini sedikitnya telah memeriksa sekitar 60 orang. Dari puluhan saksi yang diperiksa, belum satupun saksi yang baik statt jadi tersangka. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Rotasi Jabatan di Polres Pasuruan, dari Wakapolres hingga Kapolsek Winongan Berganti

10 April 2025 - 17:36 WIB

Lima Pejabat Fungsional Dilantik, Diminta Tetap Jaga Sikap

10 April 2025 - 15:12 WIB

Peras Kades, 2 Oknum Anggota LSM di Probolinggo Terjaring OTT Polisi

10 April 2025 - 11:53 WIB

Bagus! Tidak Ada Pejabat Pemkab Probolinggo Terima Gratifikasi Lebaran

9 April 2025 - 20:58 WIB

Takut Dianiaya, Itulah Alasan Polres Lumajang Enggan Sebar Foto Dalang Ganja

9 April 2025 - 14:13 WIB

Duh! 18 ASN Pemkab Probolinggo Mangkir di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran

8 April 2025 - 19:47 WIB

Sendirian di Rumah, Gadis Desa di Karangren Probolinggo jadi Korban Rudapaksa

8 April 2025 - 18:10 WIB

Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Pemkab Probolinggo Siapkan Sanksi bagi ASN Bolos

8 April 2025 - 08:06 WIB

Bunda Indah Akan Penuhi Alat Pertanian Modern Bagi Petani di Lumajang

7 April 2025 - 21:13 WIB

Trending di Pemerintahan