Menu

Mode Gelap
Tak Jadi Target Percontohan Makan Gratis Bergizi, Lumajang Tetap Siapkan Tim Khusus Pengawasan Makanan Pohon Roboh Timpa Rumah, Tewaskan Lansia Virus HMPV di China Mulai Masuk Indonesia, KAI Daop 9 Siapkan Antisipasi Begini Paslon Thoriqul Haq – Lucita Izza Rafika Tak Hadiri Rapat Pleno Terbuka Penetapan Bupati Lumajang Resmi! KPU Tetapkan Gus Haris – Ra Fahmi Pasangan Bupati – Wakil Bupati Probolinggo Terpilih Imbangi Persekap Kota Pasuruan 1 – 1, Persipro 1954 Lolos ke Babak Selanjutnya

Ekonomi · 25 Des 2021 17:43 WIB

Sulit Cari Buruh Tanam, Pria di Pasuruan Ciptakan Mesin Tanam Padi


					Sulit Cari Buruh Tanam, Pria di Pasuruan Ciptakan Mesin Tanam Padi Perbesar

GONDANGWETAN, Sulitnya mencari buruh tanam padi, membawa Muhammad Zainul Alim (34) warga Dusun Wonosalam RT 04 RW 05, Desa Wonosari, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, bereksperimen membuat mesin tanam padi. Siap sangka, kreativitas coba-coba ini ternyata berbuah manis.

Mesin tanam padi mulai dibuat sekitar tiga tahun yang lalu. Namun karena masih banyak perbaikan dan penyempurnaan, mesin bisa digunakan baru setahun terakhir ini.

Untuk membuat mesin tanam padi, Zainul Alim harus merogoh kocek dalam-dalam. Sebab, ia harus melewati 20 percobaan hingga akhirnya mesin padi yang diciptakan sesuai harapan.

“Tapi Alhamdulillah sekarang saya sudah berhasil membuat mesin tanam padi ini. Dalam setahun ini sudah bisa menanam padi 15 hektar,” kata Zainul Alim kepada PANTURA7.com, (22/12/2021).

Sebelum membuat mesin tanam padi, pada tahun 2015, ia sudah membeli mesin penanam padi buatan pabrik. Langkah itu ditempuh untuk menyiasati sulitnya mencari tenaga buruh tanam.

Namun mesin yang dibelinya itu menurutnya tidak cocok digunakan di lahan wilayah Pasuruan, karena bobot mesin terlalu berat. Selain itu, jika ada kerusakan biaya perbaikannnya mahal.

Kemudian, pria yang dulu pernah membuat traktor menggunakan remot kontrol ini mempelajari cara kerja mesin tanam padi yang dibelinya itu. Akhirnya, ia membuat mesin tanam padi sendiri yang beratnya lebih ringan sehingga bisa gunakan untuk semua medan.

“Mesin saya pakai mesin pemangkas rumput, dan bahan lainnya seperti besinya sangat ringan, sehingga bisa buat disegala medan, pengunungan juga bisa, karena berat mesin buatan saya ini hanya 30 kg, diangkat dua orang bisa. Sedangkan mesin pabrikan beratnya 300 kg, diangkat 5 orang tidak kuat,” katanya.

Tujuan membuat mesin tanam padi, dijelaskan Zainul Alim, untuk memberikan solusi bagi petani karena minimnya buruh tani. Selain itu, agar petani bisa tanam serentak, menimalisir penyakit dan menekan biaya. Sebagaimana diketahui, serangan penyakit pada padi, kerap membuat masa tanam padi tidak serentak.

“Saya sempat keliling ke daerah lain di luar Pasuruan, di sana tidak ada penyakit pada padi. Ternyata para petani di sana menanamnya secara berbarengan sehingga minim penyakit. Dengan alat ini saya kepingin kedepan petani di Pasuruan bisa menanam serentak,” jelasnya.

Rencananya, mesin tanam padi itu tidak hanya untuk kepentingan pribadi melainkan juga untuk komersil. Tentu harganya tidak semahal buatan pabrik yang mencapai Rp 60 juta. Mesin tanam padi karya Zainul Alim hanya dibanderol ini Rp 20 juta per unit.

Nanti, setiap pembeli akan diberi pelatihan membuat persemaian atau pembibitan padi modern tanpa cangkul dan sebagainya. Bibit nantinya bisa langsung digulung, sehingga lebih praktis dan mudah. Setelah itu, pembeli akan dibekali pelatihan cara menggunakan mesin tanam padi.

“Sekarang ini saya sudah membuat 10 mesin. Sebenarnya sudah banyak pesanan tapi setelah launching akan saya kirim, Insya-Allah tahun depan saya launching,” janjinya.

Karya Zainul Alim, ternyata juga diakui kapasitasnya oleh sejumlah kalangan. Terbukti, mesin tanam padi karyanya jadi juara dalam Festival Inovasi Tekhnologi Pertanian yang digelar Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, beberapa waktu lalu. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 171 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Cabai Rawit di Kota Pasuruan Tembus Rp 120 Ribu Per Kilogram

7 Januari 2025 - 15:23 WIB

Musim Hujan, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Melesat hingga Rp100 Ribu/kg

6 Januari 2025 - 20:00 WIB

Nataru, Harga Telur Ayam di Lumajang Naik

26 Desember 2024 - 12:30 WIB

Harga Minyak Goreng dan Telur Melonjak di Pasar Winongan Pasuruan

25 Desember 2024 - 11:53 WIB

Harga Daging Sapi dan Ayam Potong Menjelang Nataru di Lumajang Stabil

23 Desember 2024 - 12:26 WIB

Menjelang Natal, Cemara Poa-poa di Prigen Banjir Pesanan

22 Desember 2024 - 16:06 WIB

Hobi Antarkan Warga Tegalsiwalan Raup Cuan, Kini Budidayakan 100 Varietas Anggur

21 Desember 2024 - 21:46 WIB

Petani Milenial Lumajang Berhasil Ekspor Ubi Jalar ke Tiga Negara Asia

16 Desember 2024 - 15:38 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Trending di Gaya Hidup