Menu

Mode Gelap
Pendaftaran Calon Ketua KONI Kota Probolinggo Diundur, Sejumlah Balon Kecele Kocak! Residivis Jaminkan Teman saat Embat Motor Sport Marak Pembuangan Bayi di Sungai, LBH Jentera Perempuan Jember Ngaku Prihatin Pengecer Dilarang Jual LPG 3 Kg, Agen: Belum Ada Dampak Polres Lumajang Bantah Penjual Gorengan Dibunuh Tiga Orang Terlilit Utang untuk Judi Online, Warga Kabupaten Malang Nekat Curi Pikap

Gaya Hidup · 2 Jan 2022 15:57 WIB

Bocah Desa Jatiurip Isi Tahun Baru dengan Permainan Tradisional


					Bocah Desa Jatiurip Isi Tahun Baru dengan Permainan Tradisional Perbesar

KREJENGAN,- Berbagai cara dilakukan anak-anak untuk mengisi hari libur tahun baru 2022. Biasanya warga beramai-ramai mengunjungi tempat wisata tetapi tidak demikian dengan anak-anak di Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo.

Anak-anak di Dusun Lumur, Desa Jatiurip itu merayakan liburan tahu baru dengan bermain permainan tradisional nusantara di kampung halaman mereka. Meskipun dengan bekal apa adanya, namun keceriaan tetap muncul di raut bocah-bocah di sana.

Ditemani oleh pengurus “Sanggar Belajar Sejati”, permainan tradisional yang disajikan dalam kegiatan untuk anak-anak sekitar, seperti Uncal Sarung atau lempar sarung, Balang Watu, Balap Sarung, Wenga, Bakiak Panjang, Damparan dan Kelompen Batok.

Menyajikan permainan tradisional yang saat ini hampir tidak dikenali oleh anak-anak di era elektronik itu tidak membutuhkan alat-alat canggih. Dan tentu saja tidak usah mengelurakan biaya banyak. Hanya berbekal bambu, batu, dan juga sarung itu sudah bisa dimainkan.

“Lebih asyik lah pokoknya dibandingkan dengan pergi ke tempat wisata, merayakan tahun baru di desa sendiri ternyata seru juga, apalagi sama teman-teman,” kata Amalia, salah satu peserta permainan tradisional di Sanggar Belajar Sejati, Minggu (2/1/2022).

Sementara itu, Penggerak Sanggar Belajar Sejati Desa Jatiurip, Khairul Umam mengatakan, permainan tersebut sengaja disajikannya kepada anak-anak di tempat kelahirannya, bertujuan agar di usia dini mereka tidak terlalu terlena dengan kemewahan dunia digital.

“Baru pertama kali dilakukan setelah sebelumnya kami mengikuti kegiatan Elingpiade di Sidoarjo yang diselenggarakan oleh komunitas Kampung Lali Gadget. Dari sana kami merasa tertarik, dan akhirnya kami selenggarakan di sini kegiatan yang sama,” ujar Umam.

Momentum tahun baru, menurut Umam, adalah momen yang tepat kembali mengenalkan dunia dolanan tradisional ini kepada warga dan anak-anak desa, agar tidak terlalu masuk ke dunia digital yang saat ini tidak sedikit sudah banyak anak di usai dini cenderung ke gadget.

“Permainan seperti ini kan sudah sangat jarang kita temui dilakukan oleh anak-anak di usia dini yang seharusnya dunianya memang main tapi karena dampak digitalisasi semuanya berubah. Oleh karena itu, komitmen kami meskipun tetap ikut zama, tapi tidak harus meninggalkan dolanan ini,” tutur Umam. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Kreatif! Warga Ketapang Kota Probolinggo Sulap Galon Bekas jadi Hiasan Bunga Estetik

28 September 2024 - 15:55 WIB

Menabung Lima Tahun, Pasutri Ini Beli Motor dengan Uang Koin

21 Agustus 2024 - 19:58 WIB

Jazz Gunung Bromo 2024, Elfa’s Singers hingga Ndaru Ndarboy Hangatkan Penonton dalam Balutan Bediding Bromo

20 Juli 2024 - 15:27 WIB

Kafe D’Javu Kota Probolinggo, Tawarkan Kenikmatan Kopi dan Kereta Api

20 April 2024 - 19:41 WIB

Lebaran, Tempat Penitipan Kucing di Kota Probolinggo Sesak

11 April 2024 - 18:30 WIB

Trending di Gaya Hidup