DRINGU,- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo menyebut jika puncak musim hujan terjadi Februari 2022. Oleh karena itu, para petani diminta waspada, pasalnya pada puncak musim hujan nanti lahan pertanian rentan rusak.
Kepala Bidang Pelaksana Penyuluhan dan Bina Usaha Tani DKPP Kabupaten Probolinggo, Arif Kurniadi mengatakan, permintaan kewaspadaan bagi para petani setelah pihaknya mendapatkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk puncak hujan.
Sebab, menurut Arif, jika sudah memasuki musim penghujan, petani biasanya kewalahan jika ada serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang jika serangan tersebut tidak lebih dulu diantisipasi bisa menyebabkan kerusakan pada tanaman petani.
“Sebenarnya yang perlu diwaspadai itu tidak hanya saat puncak musim hujan, saat hujan mulai turun juga perlu. Sebab, serangan OPT disitulah masanya. Lahan pertanian yang rentan memang ada di puncak musim hujan, juga kerusakan jika ada bencana,” kata Arif, Jumat (7/1/2022).
Meskipun saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan di Kabupaten Probolinggo, menurut Arif, sejauh ini pihaknya masih belum menerima laporan serangan OPT dari para petani. Oleh karena itu, kata dia, sebelum ada serangan lebih baik diantisipasi dulu.
Jika saat musim hujan tiba, sambung Arif, untuk serangan OPT biasanya ada pada jenis tikus dan wereng coklat. Untuk mengantisipasi hal itu, kata dia, pihaknya telah menyiapkan sejumlah obat-obatan yang dapat mengatasi hal tersebut demi keamanan tanaman.
“Jika nanti ada serangan OPT, kami sudah siap untuk obat-obatan penangkal, seperti pestisida dan obat-obatan lain. Jadi antisipasinya untuk menyiapkan dulu obat-obatan ini dan sudah juga ada di gudang dan siap dikeluarkan jika memang ada serangan,” tutur Arif. (*)
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah