Probolinggo – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda Sidoarjo mengingatkan, potensi cuaca ekstrem. Warga pun diminta waspada saat puncak musim hujan dan potensi banjir rob.
Peringatan BMKG itu disampaikan melalui Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten. Dalam rilisnya 13 Januari 2022 lalu, BMKG menyebutkan, puncak musim hujan di Jawa Timur terjadi Januari hingga Februari. Pada kurun waktu tersebut, hujan berpotensi turun pada pagi, siang, hingga malam hari dengan intensitas bervariasi.
“Saya tetap terus mengimbau masyarakat jika terjadi hujan, untuk tidak berteduh di bawah pohon berbahaya jika terjadi sambaran petir,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Sugeng Supri Sayoga, Jumat (14/1/2022).
Selain itu, kata Sugeng, warga diminta rajin membersihkan selokan maupun gorong-gorong. Tujuannya aliran air lancar selama musim penghujan.
Selain itu, dari data BPBD Kabupaten Probolinggo, intensitas curah hujan yang tinggi masih didominasi wilayah pegunungan. Mulai dari wilayah Lumbang, Sukapura, Sumber, hinga Kuripan.
Meski begitu, hingga saat ini laporan kasus tanah longsor masih minim, hanya beberapa waktu yang lalu terjadi di jalur menuju wisata gunung bromo. Selain itu, sejauh ini pada minggu lalu, hanya terjadi sejumlah pohon tumbang, dan kejadian tersebut dapat segera diatasi.
Selain puncak musim hujan, potensi banjir rob juga akan terjadi. Dari rilis BMKG, potensi banjir rob akan terjadi pada tanggal 30-31 Januari. Di Kabupaten Probolinggo, terdapat sejumlah desa yang rawan banjir rob di antaranya,Randuputih, Randutatah, dan Kalibuntu.
“Dengan adanya potensi banjir rob, saya mengimbau kepada warga di wilayah tersebut untuk lebih peka. Jika sudah mulai ada tanda-tanda air naik, untuk bersiap, namun paling tidak untuk selalu memperhatikan peringat yang di keluarkan oleh BPBD,” imbuh Sugeng. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah