Pakuniran,- Banjir bandang yang terjadi di Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Senin (17/1/2022) sore kemarin membuat ribuan warga di dusun setempat harus terisolir lantaran 2 jembatan penghubung akses antar dusun terputus.
Tak hanya itu, kurang lebih sebanyak 5.000 warga setempat juga tidak bisa menikmati aliran listrik. Sebab, 2 tiang pemasok aliran listrik di desa setempat roboh dan saat ini petugas dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih berupaya memperbaikinya.
Fathur Rozi (29) warga setempat saat ditemui di sekitar lokasi jembatan yang putus mengatakan, jika jembatan pertama yang putus merupakan jembatan penghubung antara RT 09 dan 10 dengan RT 08, Dusun Pancor. Sehingga, kata dia, untuk sementara tidak bisa dilalui kendaraan.
“Kalau berjalan kaki bisa, tapi kalau untuk sepeda motor tidak bisa. Kalau kemarin, tidak hanya jembatan saja, 2 warung juga roboh akibat banjir bandang, yang jelas listrik padam mulai kemarin karena cagak (Tiang) roboh karena angin,” kata Fathur, Selasa (18/1/2022).
Sementara itu, Moh Nasir, warga desa setempat lainnya mengatakan, akibat robotnya dua tiang listrik tersebut, diperkirakan rumah ribuan warga tidak akan teraliri listrik hingga sepekan atau tujuh hari kedepan. Sebab, menurut dia, akses jalan sulit dilalui kendaraan roda empat.
“Kalau yang terisolir, itu empat dusun, Dusun Pancor Utara, Selatan, Tengah dan Dawuhan. Tapi Kalau di Dusun Dawuhan itu masih sebagian tapi jika Dusun Pancor itu semuanya terisolir, ya sebanyak sekitar 1.500 warga,” ungkap Nasir sambil berjualan durian.
Hingga berita ini ditulis, jurnalis PANTURA7.com masih mengumpulkan informasi tambahan. Sementara itu, Plt Bupati Probolinggo, A. Timbul Prihanjoko bersama rombongan masih dalam perjalanan menuju Desa Gunggungan Kidul. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Albafillah