Pakuniran,- Banjir bandang yang menerjang Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Senin (17/1/2022) sore kemarin menelan korban jiwa. Satu warga desa setempat meninggal dunia setelah terseret banjir bandang.
Korban diketahui bernama Sunijar (53) petani asal Dusun Pancor, RT 10 RW 04, desa setempat yang ditemukan di aliran sungai Dusun Gunung Malang, Desa Gunggungan Kidul, pada Selasa (18/1/2022) sekitar pukul 08.00 WIB. Saat ini korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga.
Kanitreskrim Polsek Pakuniran, Ipda Adi Perdana mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia terseret sungai, korban sempat menunggu hujan reda di sebuah toko milik Sumiati (35) warga Dusun Dawuhan, desa setempat sekitar pukul 16.00 WIB.
“Kemudian sekitar pukul 17.00 WIB korban pamit pulang kepada pemilik toko karena memang hujan tak kunjung reda. Disisi lain, pihak keluarga di rumahnya yang sedang menunggu korban, karena tidak datang sampai malam akhirnya memutuskan mencari,” kata Adi.
Setelah mencari, lanjut Adi, korban kemudian ditemukan keesokan harinya dalam keadaan sudah meninggal dunia di pinggir sungai masuk Desa Gunung Malang, Desa Gunggungan Kidul. Ditemukannya korban, menurut dia, setelah debit air sungai mulai menurun.
“Kemarin memang cukup deras hujannya, sampai aliran air sungai juga besar. Dugaan sementara, meninggalnya korban bersamaan dengan putusnya jembatan perbatasan Dusun Pancor dan Dusun Dawuhan, diduga saat hendak menyeberang,” ungkap Adi.
Usai ditemukan, sambung Adi, korban langsung dibawa ke rumah duka dan sudah dimakamkan. Pihak keluarga, kata dia, menolak diotopsi luar dengan membuat surat pernyataan, dan menganggap kejadian tersebut merupakan musibah dari yang maha kuasa.
“Dari tubuh korban juga saat kami periksa luar tidak ditemukan adanya bekas kekerasan. Sudah, sudah dimakamkan tadi sekitar pukul 10.00 WIB kalau tidak salah,” tutur mantan Kanitreskrim Polsek Maron ini. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Albafillah