Menu

Mode Gelap
Emosi Saat Disapa, Eks Napi Tantang Polisi, Begitu Diperiksa Positif Sabu dan Judi Online Kebijakan soal Pajak ‘Dikuliti’, Gubernur Khofifah Beberkan Prinsip Keadilan Fiskal Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran

Peristiwa · 19 Jan 2022 10:45 WIB

Pasca Diterjang Banjir Bandang, Warga Gotong Royong Bangun Jalur Alternatif


					Pasca Diterjang Banjir Bandang, Warga Gotong Royong Bangun Jalur Alternatif Perbesar

Pakuniran,- Warga Dusun Pancor Utara dan Pancor Tengah, Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, mulai bergotong royong untuk membangun jembataj alternatif. Warga memindahkan batu sisa-sisa material jembatan yang putus akibat banjir bandang.

Bebatuan yang berada di bawah dan pinggir bekas jembatan penghubung antar dusun yang ambrol itu, rencananya akan digunakan sebagai pondasi pembuatan jembatan atau jalan alternatif. Tujuannya, agar warga yang terisolasi bisa lewat tanpa harus menyeberangi sungai.

“Ya hari ini kita memang sepakat semua warga untuk gotong royong membuat jembatan atau jalan sementara, agar bisa dilewati. Tidak hanya untuk warga, tapi kami upayakan juga bisa dilewati oleh kendaraan,” kata warga di lokasi, Ahmad Ruba’i, Rabu (19/1/2022).

Selain itu, lanjut pria tokoh masyarakat setempat ini, gotong royong pembuatan jalur alternatif itu juga untuk mempermudah akses bagi para guru yang mengajar di dusun terdampak. Diketahui, rata-rata para pengajar berasal dari dusun tetangga.

“Karena jembatan penghubung ini putus jadinya tidak bisa mengajar, sehingga kami inisiatif membuat jalan sementara sambil lalu menunggu kunjungan dari pemerintah. Kalau lembaga tetap aktif hanya saja gurunya ya yang berasal dari dusun sini, kalau yang dari luar libur,” ungkap Ahmad.

Hal senada disampaikan oleh warga lainnya, Mohamad Nasir. Menurutnya, dampak banjir bandang tidak hanya membuat 2 jembatan putus. Dampak lainnya, arus listrik hingga saat ini masih belum normal, warga juga tidak bisa menikmati air bersih dan tidak bisa pergi ke pasar.

“Lumpuh total, semoga cepat dapat respon lah dari pemerintah. Jadi untuk sementara kalau mau bepergian ke luar, sepeda motor warga harus digotong melewati sungai yang jembatannya putus, pulangnya nanti ya digotong lagi,” ungkap Nasir.

Diketahui, banjir bandang menerjang Desa Gunggungan Kidul, Senin (16/1/22) sekitar pukul 15.00 WIB. Bencana ini mengakibatkan seorang petani meninggal dunia pasca terseret arus, 2 jembatan penghubung antar dusun putus, sebuah warung hancur dan 2 tiang listrik roboh. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sopir Meninggal Dunia saat Mengemudi, Bus Tabrak Pohon di Lumajang

17 April 2025 - 16:24 WIB

Masak dengan Tungku Tanpa Pengawasan, Rumah Lansia Ludes Terbakar

15 April 2025 - 10:09 WIB

Pencarian Korban Candra di Pantai Bambang Dilakukan Sampai 15 Kilometer dari Lokasi

14 April 2025 - 13:41 WIB

Bus Tabrak Truk di Tol Gempol-Pasuruan, Satu Tewas, Empat Luka

14 April 2025 - 12:53 WIB

Pikap Tabrak Dump Truk di Jalur Pantura Banjarsari Probolinggo, 3 Orang Luka-luka

11 April 2025 - 16:06 WIB

Gempa Magnitudo 3,2, Warga Desa Tunjung Lumajang Berhamburan Keluar Rumah

10 April 2025 - 09:04 WIB

Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Pasuruan, 5 Orang Luka-luka

10 April 2025 - 05:13 WIB

Tersapu Hujan Angin, Pohon Trambesi di Jember Tumbang Timpa Bangunan

9 April 2025 - 19:18 WIB

Diduga Gangguan Jiwa, Perempuan di Sukorejo Tewas Tertabrak Kereta

9 April 2025 - 16:40 WIB

Trending di Peristiwa