Pasuruan,- Wilayahnya menjadi langganan banjir setiap musim hujan, membuat Wakil Bupati Pasuruan, Abdul Mujib Imron, gerah. Ia pun meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), lekas tanggap.
Dijelaskan Gus Mujib, panggilan Abdul Mujib Imron, normalisasi Sungai Rejoso yang sudah dangkal amat ditunggu masyarakat. Bahkan secara spontanitas, banyak warga yang turun ke sungai demi membantu normalisasi sungai ini.
“Sungai Rejoso ini kan panjang, dampaknya dirasakan setiap tahun mulai dari Winongan, Grati dan Rejoso. Maka dari itu kami berharap kepada Ibu Gubernur untuk segera menormalisasi sungai ini,” harap Gus Mujib.
Menurutnya, sebagai DAS (Daerah Aliran Sungai) Rejoso yang dikelola oleh Badan Pengelola DAS (BP DAS) Brantas, maka normalisasi sungai sepanjang sekitar 22 KM itu merupakan kewenangan Pemprov Jatim.
Sementara sebagai solusi jangka pendek, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan telah menyalurkan sejumlah bantuan kedaruratan, seperti makanan, pakaian dan penyediaan perahu karet.
“Kami juga siapkan tempat pengungsian di MA Negeri Insan Cendekia Pasuruan di lantai atas. Ini sekaligus persiapan takut curah hujan tinggi,” paparnya.
Lebih jauh, Gus Mujib mengimbau kepada seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Pasuruan untuk ikut berpartisipasi membantu penanganan banjir di wilayahnya.
“Kami berharap kerjasama dari perusahaan-perusahaan, bukan hanya di wilayah terdampak tapi juga perusahaan yang ada di wilayah barat kami mohon partisipasinya,” pungkasnya.
Diketahui, banjir di kawasan timur Kabupaten Pasuruan terjadi sejak Senin (17/1/22) sore lalu. Sungai Rejoso yang meluap menjadi penyebabnya.
Belasan desa di tiga kecamatan terdampak banjir, meliputi Kecamatan Rejoso, Grati dan Winongan, bahkan meluber hingga ke jalur pantura. Hingga Rabu (19/1/22) siang, genangan banjir belum sepenuhnya surut. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: A. Zainullah FT