Probolinggo – Banjir melanda puluhan rumah warga di Dusun Wringinan, Desa Tambakrejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Namun ada fenomena menarik di dusun tersebut, tempat tidur almarhum Habib Zein bin Agil Bafagih tetap kering, meski rumahnya terendam banjir setinggi sekitar setengah meter.
Hal itu baru dikeahui saat keluarga sedang bersih-bersih rumah pasca banjir akibat luapan dari Sungai Laweyan, Minggu sore (6/2/2022). Banjir setinggi setengah meter sempat memasuki rumah keluarga tersebut.
Selain tetap kering, tempat tidur tersebut tidak ada bekas lumpur yang menempel. Hal ini berbeda dengan lemari serta perabotan lain yang berada satu ruangan bersama tempat tidur, yang basah dan berlumur lumpur.
“Sebelumnya, tiga tahun lalu, tempat tidur tersebut ditiduri Habib Zein beserta istrinya. Selama hidup, Habib Zein merupakan sosok penyabar baik di keluarga maupun lingkungan sekitar, serta ahli beribadah,” ujar Uswatun (47), kerabat Habib Zein bin Agil Bafagih.
Setelah istri almarhum Habib Zein meninggal setahun lalu, kamar beserta tempat tidur tersebut tidak lagi ditempati. Keluarga hanya sering membersihkan kamar tersebut agar tetap bersih.
Setelah banjir surut, kata Uswatun, keluarga dibantu warga sekitar langsung membersihkan rumah tersebut, Senin pagi (7/2/2022). Mereka mengeluarkan endapan lumpur di dalam rumah dan menjemur barang-barang yang basah.
Sholihin, warga sekitar yang ikut bersih-bersih di rumah almarhum Habib Zein mengatakan, Dusun Wringian sempat dilanda banjir bandang, Minggu sore. Hampir semua rumah warga kemasukan banjir yang membawa lumpur.
“Ini sebuah fenomena menarik, air yang masuk ke rumah warga membuat perabotan dan kasur terendam banjir, namun tempat tidur milik almarhum kering, seperti tidak terkena banjir,” ujarnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah