Menu

Mode Gelap
Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan

Hukum & Kriminal · 13 Feb 2022 16:50 WIB

Aniaya Mantan Kades, Pentolan ‘Debt Collector’ Diburu Polisi


					Aniaya Mantan Kades, Pentolan ‘Debt Collector’ Diburu Polisi Perbesar

KRAKSAAN,- Kepolisian Sektor (Polsek) Kraksaan menetapkan Sahlal Hariadi (45) warga RT 02 RW 01, Dusun Landangan, Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo sebagai tersangka. Ia diduga terlibat penganiayaan terhadap mantan kepala desa (kades), Oktober 2021 lalu.

Penetapan pria yang sekaligus koordinator debt collector di wilayah Kecamatan Kraksaan tersebut sebagai tersangka diketahui setelah polisi memasukkan nama Sahal dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Melalui surat: DPO/01/I/2022/Polsek, Polsek Kraksaan menyebarkan informasi tersebut sejak Sabtu (12/2/2022) kemarin malam.

Penetapan Sahlal sebagai tersangka dan berstatus buron (DPO) dibenarkan Kapolsek Kraksaan, Kompol Sujianto. Dikatakan penetapan itu setelah yang bersangkutan dilaporkan mantan Kades Sokaan, Kecamatan Krejengan, Hadari dalam kasus penganiayaan.

“Iya benar, karena terlibat penganiayaan di bulan Oktober tahun 2021 kemarin dan sampai saat ini yang bersangkutan (Sahlal) masih kami telusuri dan kami cari tahu keberadaannya, masih DPO. Pelapornya warga Desa Sokaan,” kata Sujianto, Minggu (13/2/2022).

Sujianto menegaskan, penetapan Sahlal sebagai tersangka kasus penganiayaan tidak ada sangkut pautnya dengan profesinya sehari-hari sebagai debt colletor. Tetapi karena Sahlal disangka korban lantaran latar belakang permasalahan pribadi.

“Bukan, bukan karena dia (Sahlal) mengambil sepeda motor korban lalu dianiaya, tidak ada sama sekali sangkut pautnya dengan itu. Karena masalah pribadinya antara Sahlal dan korban, lalu dilaporkan ke Polsek Kraksaan,” ungkap mantan Kasatsabhara Polres Probolinggo ini.

Sementara itu, Hadari saat dikonfirmasi juga membenarkan jika dirinya yang menjadi korban penganiayaan Sahlal. Penganiaayan terjadi Senin (4/10/2021) lalu sekitar pukul 9.00 WIB di perumahan Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan.

“Bukan masalah sepeda motor, tapi dia (Sahlal) menjelek-jelekkan saya saat saya jadi Kades Sokaan dulu. Sampai akhirnya terjadi adu mulut dan pipi kanan saya dipukul. Kebetulan saat itu dia bawa temannya dan saya sendirian,” tutur Hadari saat dikonfirmasi via selular. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi

21 November 2024 - 18:22 WIB

Istri Laporkan Suami WNA atas Dugaan KDRT, Kuasa Hukum Desak Polisi Segera Tahan Pelaku

20 November 2024 - 18:16 WIB

Dibacok dan Dilempar Bondet, Dua Warga Pasrepan Luka Parah, Pelaku Masih Diburu

20 November 2024 - 16:08 WIB

Edarkan Pil Koplo ke Pengamen, Dua Pengedar Asal Mayangan Diciduk Polisi

15 November 2024 - 16:43 WIB

Dua Pelaku Judi Online Ditangkap, Terancam 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 10 Miliar

14 November 2024 - 17:05 WIB

Muda-Mudi Pembuangan Bayi di Guyangan Ditetapkan Tersangka, Terancam Tujuh Tahun Penjara

14 November 2024 - 16:51 WIB

Enam Spesialis Curwan di Tujuh Tempat di Lumajang Dibekuk, Lima Kabur

14 November 2024 - 05:20 WIB

Begini Pengakuan Penjual Kopi yang Jadi Korban Begal di Temenggungan

13 November 2024 - 16:48 WIB

Dua Pelaku Penusukan di Samping Kantor Polres Lumajang Diamankan

13 November 2024 - 15:02 WIB

Trending di Hukum & Kriminal