Probolinggo – Saat ini seluruh wilayah memasuki puncak musim penghujan dimana hampir setiap hari turun hujan. Meski begitu, musim hujan diprediksi berakhir awal Maret dan kemarau diperkirakan Juni atau Juli 2022.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo. Dikatakan jika dilihat dari siklus Hydrometrologi serta melihat siklus La Nila, serta cuaca yang setiap hari dipantau diprediksi minggu pertama Maret musim hujan berakhir.
“Dengan masih panjangnya musim penghujan, kami masih akan terus stand by terhadap potensi bencana yang akan terjadi, mulai dari banjir, hingga pohon tumbang. Yang jelas, kami selalu siap 24 jam jika terjadi bencana di Kota Probolinggo,” ujarnya.
Jika dilihat dari hal tersebut, maka musim kemarau diperkirakan mulai Juni atau paling lambat Juli. Namun demikian, BPBD Kota Probolinggo masih akan memantau pergerakan badai yang ada di Autralia, sehingga dapat mempengaruhi mulainya musim kemarau.
Selain itu, musim peralihan dari musim penghujan, ke musim kemarau, biasanya terjadi cuaca ekstrem. Yang mana, hujan yang turun lebat disertai angin kencang, sehingga perlu kewaspadaan tinggi bagi masyarakat.
“Saya berharap dengan masih berlangsungnya musim penghujan ini, masyarakat terus menjaga lingkungan, hingga selalu membersihkan saluran air, agar tidak terjadi banjir. Selain itu, segara melapor ke call center jika terjadi pohon tumbang, maupun bencana lainnya di wilayahnya,” imbuh Sugito. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah