Menu

Mode Gelap
KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan

Ekonomi · 27 Feb 2022 19:22 WIB

Harga Gabah Tinggi, Petani pun Sumringah


					Harga Gabah Tinggi, Petani pun Sumringah Perbesar

Krejengan,- Sejumlah petani padi di Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo nampak sumringah, Minggu (27/2/22). Bukan tanpa sebab, melainkan karena harga jual gabah saat ini cukup tinggi.

Seperti yang tuturkan Kholil, warga Desa Jatiurip. Menurutnya, harga gabah saat ini naik dibandingkan dengan tahun lalu dalam musim tanam yang sama.

Setahun lalu, harga gabah Rp 320.000 per kwintal. Harga jual itu saat ini naik Rp 30.000, minimal Rp 350.000 per kwintal bahkan lebih, seperti yang ditawarkan tengkulak.

Lantaran harga gabah tinggi, Kholil pun memanfaatkannya hal itu dengan baik. Ia panen lebih awal meski tanaman padi miliknya belum sepenuhnya memasuki masa panen.

“Barusan padi saya di tawar Rp 380.000 per kwintal sama tengkulak, ” cerita Kholil kepada PANTURA7.com, Minggu (27/2/22).

Dengan harga saat ini, dijelaskan Kholil, tentu sepadan dengan jerih payah petani. Biaya modal bakal tertutupi dengan mudah, selebihnya merupakan penghasilan petani.

“Alhamdulillah, panen kali ini membuahkan hasil, penghasilanya bisa dibuat tambahan jajan anak cucu saya,” ujar pria berusia 65 tahun itu.

Tengkulak di wilayah Kecamatan Krejengan, Hudatul Umam menjelaskan, harga gabah tinggi lantaran saat ini tidak banyak petani yang panen. Sebab, banyak tanaman padi yang belum memasuki masa panen.

“Siapapun kalau sudah panen awal, pasti akan untung banyak, karena tengkulak rebutan cari barangnya. Makanya saya berani nawar padinya pak Kholil dengan harga segitu,” paparnya. (*)

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi