Kraksaan,- Jalan rusak di sejumlah wilayah Kabupaten Probolinggo kian parah selama musim hujan ini. Tidak hanya di pelosok desa, kerusakan jalan juga terjadi di sejumlah akses penghubung antar kecamatan.
Ironisnya, meski kerusakan kian parah namun perbaikan jalan tak kunjung dilakukan. Jika pun ada, hanya menerapkan sistem tambal sulam dan tidak bertahan lama.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Sumberdaya Air (UPT PJSDA) Kabupaten Probolinggo, Ahmad Mulyono mengatakan, saat ini pihaknya hanya bisa melakukan perbaikan skala prioritas dan drainase.
Keterbatasan perbaikan jalan tak lepas dari sejumlah kendala yang dialami UPT PJSDA. Salah satunya minimnya anggaran lantaran danan perbaikan jalan untuk tahun 2022 lebih sedikit dibandingkan tahun 2021 lalu.
“Untuk anggaran tahun ini Rp2 milyar, tahun kemarin itu Rp2,5 milyar,” kata Mulyono, Senin (21/3/22).
Mulyono menjelaskan, sebagian anggaran tersebut sudah dialokasikan untuk pemeliharaan jalan. Diantaranya untuk tambal sulam jalan dan honor Tenaga Harian Lepas (THL).
“Rp 1,5 milyar (digunakan) untuk pemeliharaan jalan dan pembayaran THL-nya,” ia menambahkan.
Dikatakan Mulyono, Rp500 juta sisa dari sisa anggaran sudah dialokasikan untuk pemeliharaan irigasi dan drainase. Ia mengklaim, anggaran yang tersedia tahun ini sangat jauh dari yang dibutuhkan.
“Normal anggaran setidaknya Rp10 milyar, karena pasti banyak hal yang tidak terduga dalam jangka satu tahun (yang membutuhkan anggaran),” pungkas dia. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: A. Zainullah FT