Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Targetkan Perbaikan Jalan dengan Anggaran Rp20 Miliar Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan Asyik Belanja di Toko, Motor Perempuan Muda di Kota Probolinggo Raib Polisi Bekuk Pelaku Premanisme di Proyek Strategis Nasional di Kawasan PIER Songsong Porprov 2025, KONI Kota Probolinggo Siapkan 34 Cabor

Berita Pantura · 30 Mar 2022 18:34 WIB

Kelangkaan Solar Terjadi di Probolinggo, Sopir Truk Heran


					Kelangkaan Solar Terjadi di Probolinggo, Sopir Truk Heran Perbesar

 

Kraksaan,- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar terjadi di Kabupaten Probolinggo. Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kehabisan stok, tak terkecuali SPBU Semampir Kecamatan Kraksaan.

Akibatnya, tumpukan kendaraan yang antri solar mengular, bahkan hingga lebih dari 1 kilometer. Kelangkaan BBM ini diketahui terjadi sejak sepekan terakhir.

Sopir truk fuso yang antri di SPBU Semampir, Roni mengatakan, ia kesulitan untuk mengisi solar ketika perjalanan balik ke Surabaya. Ia tidak mengira solar langka di mayoritas SPBU di Kabupaten Probolinggo.

Padahal, lanjut dia, kelangkaan solar tidak terjadi di daerah Banyuangi dan Situbondo. Hal itu terlihat dari tidak adanya antrian kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar di dua wilayah itu.

“Dari Banyuangi sampai Situbondo solar masih aman mas, sampai Probolinggo ini malah banyak antrian di POM (SPBU, red),” curhatnya, Rabu (30/3/22).

Saat ia perjalanan dari Surabaya ke Banyuangi, jelasnya, ia sempat mengisi bahan bakar di Surabaya. Namun dalam perjalanan balik, ia was-was bahan bakar kendaraannya tidak cukup sampai kembali ke Surabaya.

“Ternyata solar disini langka, di POm Semampir mengisi solar dibatasi maksimal Rp200. 000 per kendaraan,” ucapnya.

Pengawas SPBU Semampir Maida menyebut, pembatasan pembelian kepada pengguna kendaraan berbahan bakar solar dilakukan untuk meratakan pembelian.

“Solarnya langka, kalau ada yang dibiarkan mengisi full tank, kasihan yang mengantri di belakang karena akhirnya tidak kebagian solar,” kilahnya.

Sementara itu, Direktur SPBU Semampir M Sajad menyampaikan, sejatinya kelangkaan solar terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Pihaknya hanya sebagai distributor yang menyalurkan BBM kepada pembeli.

“Sebenarnya kan seperti itu mas, pihak kami hanya menyediakan sesuai dengan yang di terima kita dari pihak pertamina,” urai Sajad.

Sajad menambahkan, pihaknya menerima 24.000 liter solar dan 16.000 liter pertalite dalam sekali kirim dari PT. Pertamina.

“Itu sesuai dengan kemampuan tangki penampung dengan volume 30.000 liter solar. Jadi sebelum stok BBM habis kita sudah mengajukan pengiriman kembali,” Sajad memungkasi. (*) 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kedapatan Mencuri di Bus, Pria Asal Jember Diamankan Penumpang Bus di Pasuruan

23 Maret 2025 - 22:10 WIB

Tanaman Ganja Dilarang tapi Tumbuh Subur di Lumajang

23 Maret 2025 - 17:05 WIB

Penemuan Ribuan Koin Kuno di Pasuruan Segera Diteliti

28 Januari 2025 - 16:44 WIB

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai

16 Desember 2024 - 13:20 WIB

Trending di Berita Pantura