Kraksaan,- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar terjadi di Kabupaten Probolinggo. Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kehabisan stok, tak terkecuali SPBU Semampir Kecamatan Kraksaan.
Akibatnya, tumpukan kendaraan yang antri solar mengular, bahkan hingga lebih dari 1 kilometer. Kelangkaan BBM ini diketahui terjadi sejak sepekan terakhir.
Sopir truk fuso yang antri di SPBU Semampir, Roni mengatakan, ia kesulitan untuk mengisi solar ketika perjalanan balik ke Surabaya. Ia tidak mengira solar langka di mayoritas SPBU di Kabupaten Probolinggo.
Padahal, lanjut dia, kelangkaan solar tidak terjadi di daerah Banyuangi dan Situbondo. Hal itu terlihat dari tidak adanya antrian kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar di dua wilayah itu.
“Dari Banyuangi sampai Situbondo solar masih aman mas, sampai Probolinggo ini malah banyak antrian di POM (SPBU, red),” curhatnya, Rabu (30/3/22).
Saat ia perjalanan dari Surabaya ke Banyuangi, jelasnya, ia sempat mengisi bahan bakar di Surabaya. Namun dalam perjalanan balik, ia was-was bahan bakar kendaraannya tidak cukup sampai kembali ke Surabaya.
“Ternyata solar disini langka, di POm Semampir mengisi solar dibatasi maksimal Rp200. 000 per kendaraan,” ucapnya.
Pengawas SPBU Semampir Maida menyebut, pembatasan pembelian kepada pengguna kendaraan berbahan bakar solar dilakukan untuk meratakan pembelian.
“Solarnya langka, kalau ada yang dibiarkan mengisi full tank, kasihan yang mengantri di belakang karena akhirnya tidak kebagian solar,” kilahnya.
Sementara itu, Direktur SPBU Semampir M Sajad menyampaikan, sejatinya kelangkaan solar terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Pihaknya hanya sebagai distributor yang menyalurkan BBM kepada pembeli.
“Sebenarnya kan seperti itu mas, pihak kami hanya menyediakan sesuai dengan yang di terima kita dari pihak pertamina,” urai Sajad.
Sajad menambahkan, pihaknya menerima 24.000 liter solar dan 16.000 liter pertalite dalam sekali kirim dari PT. Pertamina.
“Itu sesuai dengan kemampuan tangki penampung dengan volume 30.000 liter solar. Jadi sebelum stok BBM habis kita sudah mengajukan pengiriman kembali,” Sajad memungkasi. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: A. Zainullah