Probolinggo – Bulan suci Ramadhan banyak dimanfaatkan umat muslim untuk mencari pahala dan beribadah, tak terkecuali warga binaan permasyarakatan (WBP), Lapas Kelas II B Probolinggo. Setiap harinya, untuk mengisi Ramadhan, WBP melakukan shalat tarawih dan tadarus bersama.
Namun, pelaksanaan shalat tarawih dan tadarus di lapas ini berbeda, dimana tidak semua WBP dapat mengikuti tarawih dan tadarus di Masjid Daarul Awwabin di dalam lapas. Di mana petugas lapas memilih sekitar 200 WBP dari 600 WBP untuk melaksanakan tarawih yang juga dihadiri oleh kepala lapas (kalapas) dan sejumlah petugas lapas.
“Tarawih dan tadarus yang diikuti oleh warga binaan ini merupakan sebuah kerinduan terhadap ibadah di bulan suci Ramadhan karena pada Ramadhan sebelumnya, ada pembatasan dalam melaksanakan tarawih dan tadarus ini,” ujar Kepala Lapas Kelas II B Probolinggo, Risman Somantri, Jumat (8/3/2022).
Selain tarawih dengan jamaah pilihan, untuk tadarus, petugas lapas juga melakukan hal yang sama. Di mana WBP yang ikut dalam tadarus dibatasi maksimal 12-14 WBP.
“Meski diikuti dengan ratusan warga binaan, namun, petugas kita tetap berjaga dan mengawasi, dan saya mengimbau kepada warga binaan untuk memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk beribadah dan mencari pahala sebanyak mungkin meski berada di dalam lapas,” imbuhnya.
Sementara, salah satu warga binaan, Sunarman mengatakan, untuk kegiatan ibadah pada Ramadhan tahun ini lebih meningkat daripada tahun sebelumnya, di mana dari jumlah WBP yang ikut tarawih jumlahnya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kebetulan selain tarawih, saya juga dipilih untuk tadarus, yang mana dalam sekali tadarus, rata-rata kami membaca tiga hingga empat juz, dan untuk yang tidak terpilih tetap mengikuti dari dalam kamar,” ujarnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: A. Zainullah FT