Probolinggo – Malam takbir biasanya banyak digunakan kalangan remaja untuk konvoi dengan motor knalpot brong. Menjelang Idul Fitri pun Kapolres Probolinggo Kota (Kapokresta) AKBP Waduh Sa’bani mengimbau agar masyaraka tidak menggelar konvoi dan fokus bertakbir di masjid.
Kapolresta mengingatkan, jangan sampai malam takbir dirusak dengan konvoi motor knalpot brong.
“Kepada masyarakat, saya imbau untuk tidak melakukan konvoi di malam takbir, karena hal tersebut akan menimbulkan gesekan dan membuat ketidaknyamanan warga lain,” ujarnya.
Di malam takbir ini, masyarakat cukup merayakan hari kemenangan ini dengan melaksanakan takbiran di masjid, musala atau pun di rumah bersama keluarga. Sehingga puncak hari kemenangan dapat di rasakan bersama.
Namun tentunya, jika masih terdapat warga yang menggelar konvoi apalagi menggunakan knalpot brong, maka petugas akan mengambil tindakan. Baik tindakan persuasif hingga tindakan penegakan hukum.
“Selain itu, di malam takbir, petugas akan melakukan penjagaan di beberapa titik, serta jika terjadi eskalasi peningkatan jumlah kendarakan, maka petugas akan melakukan pengaturan agar eskalasi tersbut dapat menurun,” imbuhnya.
Sementara terkait masih adanya masyarakat yang bermain petasan saat malam takbir, Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zaenal Abidin juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyalakan petasan. Selain berbahaya, penyukut petasan bisa berurusan dengan pihak kepolisian.
“Selain berpotensi berbahaya, petasan juga berpotensi berurusan dengan hukum, maka dari ini saya mengimbau kepada masyarakat gunakan makam takbir untuk beribadah takbir di masjid atau musals,” ujarnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.