Pajarakan,- Ketokohan Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, dr. Muhammad Haris Damanhuri Romly atau Gus Haris, dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan dengan cara tidak benar.
Baru-baru ini, warga Kabupaten Probolinggo khususnya pegiat media sosial (medsos) dibuat heboh dengan munculnya akun baru bernama Gus Haris. Akun itu menampilkan foto Gus Haris yang mengenakan baju muslim dan kopiah putih.
Sementara dalam foto sampul, terlihat Gus Haris mengenakan blankon hitam berbalut jaz warna senada, yang berdampingan dengan sang paman, KH. M. Hasan Mutawakkil Alallah. Dibawah nama akun, tertulis ‘PESUGIHAN PUTIH TANPA TUMBAL’ disertai nomor WhatsApp (WA) +6281553438970.
Salah seorang warganet, Irzam Nasution, nyaris saja terkecoh. Awalnya ia mengira akun itu memang akun facebook ‘FB’ milik Gus Haris. Namun ia mulai curiga saat komunikasi melalui jaringan pribadi WA dengan pemilik akun.
“Jadi akun itu mengimingi saya uang berlipat dengan cara pesugihan. Tetapi ada mahar yang harus setorkan,” kata pemuda asal Kecamatan Besuk ini, Jum’at (13/5/22).
‘Iya nak ayo jika mau lakukan ritual uang goib habib bsa bantu asalkan bener2 niat dan yakin’. Iya ayo ckup sediakan mahar untuk sesajen nak. 500rb nak, Itu nanti bsa jadi 500jtaan,” bujuknya kepada Irzam.
Selanjutnya, akun palsu tersebut mengirimkan nomor rekening agar Irzam segera transfer uang. ‘Ya silahkan bisa krim ke rekening anak santri untuk lakukan sesajen nya biar secepatnya hari ini di kerjakan nak dan nanti setelah kluar uangnya langsung krim ke rekening km nak. 6518-0103–129-0532 Artamu (BRI)’ pintanya.
Gus Haris memastikan, akun tersebut bukan miliknya. Sebab akun FB resmi yang digunakan kiai muda kharismatik itu hanya ‘Harris Mohd.
“Alhamdulillah, akhirnya kena beginian lagi. Akun resmi FB pribadi cuma satu ini aja ya, ga ada yang lain,” tulis Gus Haris akun pribadinya, Haris Mohd.
Gus Haris berharap, warga khususnya pengguna media sosial berhati-hati dengan akun bodong yang mencatut namanya untuk penipuan. “Semoga (pelaku) mendapat hidayah,” harapnya. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: A. Zainullah FT