Besuk,- Merebaknya virus Penyakit Mulut dan Kulit (PMK) di sejumlah wilayah di Jawa Timur, tak membuat harga sapi di Kabupaten Probolinggo anjlok. Hingga saat ini, harga sapi di pasaran masih normal.
Salah seorang pedagang sapi, Qomaruddin (24) menyebut, isu penyebaran virus PMK tidak mempengaruhi harga jual sapi potong. Bahkan harga jual dagingnya pun di pasaran masih tinggi.
“Sampai sekarang harga sapi masih normal, bahkan bisa dikatakan mulai naik. Sapi jantan jenis limousin dewasa harganya sekitar Rp 22 sampai Rp 26 juta. Kebetulan peternak sapi sekarang memang butuh sapi untuk dipelihara,” ujarnya, Sabtu (14/5/22).
Warga Desa Alastengah, Kecamatan Besuk ini menambahkan, harga daging sapi pun masih tinggi. Berkisar antara Rp 110 ribu per kilogram (kg) sampai Rp120 ribu/kg.
“Dengan harga segitu termasuk normal, karena di pasaran memang Rp110 sampai 120 ribu/kg,” tuturnya.
Sementara itu, jagal sapi di Pasar Semempir Kraksaan, Ahmad Rifa’i (45) membenarkan, harga daging sapi masih normal dan tidak mengalami penurunan. Kabar adanya virus PMK yang mulai masuk di Kabupaten Probolinggo, belum berpengaruh.
“Sampai sekarang masih normal untuk harga daging sapi. Mungkin karena masih belum masuk ke Kraksaan virus PMK itu. Ya, semoga saja virus itu bisa cepat hilang,” harap pria yang kerap dipanggil Martujuh ini.
Menurutnya, Virus PMK tersebut tidak berpengaruh terhadap para peternak. Ia menyebut, llock down Covid-19 pada 2020 silam lebih meresahkan peternak lantaran penjualan sapi terhambat dan harga jual sapi tidak stabil.
“Ya kalau lock down dulu itu penjualan sapi terhambat, harganyapun sulit ditentukan. Karena tidak ada perbandingan dengan sapi lain, jadi harga pasarannya tidak menentu,” paparnya.
“Jadi, bisa disimpulkan PMK ini tidak begitu berpengaruh terhadap harga jual sapi dan dagingnya. Kalau sapi sakit ya beda lagi, pastinya peternak lain tidak berani membelinya, kecuali dijual dengan harga miring,” imbuh dia. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.