Menu

Mode Gelap
Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok? Puluhan Rumah Perdamaian Adhyaksa Didirikan di Kota Probolinggo, ini Tujuannya Diduga Gangguan Jiwa, Perempuan di Sukorejo Tewas Tertabrak Kereta Takut Dianiaya, Itulah Alasan Polres Lumajang Enggan Sebar Foto Dalang Ganja Dispar Lumajang Enggan Sebut Besaran Tiket Bagi Wisman Selama Ramadan, 200 Wanita di Probolinggo Gugat Cerai Suami, 155 Orang Resmi Menjanda

Kesehatan · 17 Mei 2022 19:48 WIB

Cegah Merebaknya PMK, Perketat Lalu Lintas Sapi Luar Daerah 


					PANTAU: Anggota Polisi saat memantau kesehatan sapi, (Foto: Istimewa). Perbesar

PANTAU: Anggota Polisi saat memantau kesehatan sapi, (Foto: Istimewa).

Probolinggo,- Melihat ribuan hewan ternak berupa sapi perdaging, yang terancam Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian dan Penanggulangan PMK.

Kepala DPKH Kabupaten Probolinggo, Yahyadi mengatakan, pihaknya tidak hanya membentuk satgas saja, melainkan juga ada posko nantinya. Dan posko tersebut, tidak hanya di tingkat kabupaten saja, namun juga di tingkat desa.

“Tidak hanya kabupaten saja, hingga kecamatan dan desa juga ada posko pengendalian dan penanggulangannya untuk PMK ini. Sehingga nantinya bisa memaksimalkan dengan adanya petugas, seperti dokter hewan dan lainnya,” kata Yahyadi, Selasa (17/5/2022).

Tak hanya dokter saja, menurut Yahyadi, paramedik hewan, inseminator petugas Rumah Pemotongan Hewan (RPH) juga akan dilibatkan. Selain nantinya menangani hewan ternak, juga akan mendata dan mengendalikan kasus PMK mulai dari per jam hingga per hari.

“Nantinya juga mengisolasi hewan ternak yang tertular dan menutup lalulintas hewan ternak dari daerah yang tinggi tingkat kasus PMK. Dan juga memperketat pengawasan pastinya, terutama di pasar hewan yang ada di Kabupaten Probolinggo ini,” ungkap Yahyadi.

Sekadar informasi, merebaknya wabah PMK, dari data ternak sakit dan populasi terancam di Kabupaten Probolinggo, khususnya sapi potong. Terdapat lima kecamatan yang berpotensi populasi sapi potongnya terancam wabah PMK.

Dari lima kecamatan itu yakni, Kecamatan Kuripan sebanyak 8.545 ekor sapi terancam dan bahkan 108 ekor sakit. Lalu Kecamatan Leces sebanyak 8.785 ekor terancam dan 7 ekor sakit, kemudian Kecamatan Bantaran sebanyak 21.533 ekor terancam dan 211 ekor sakit.

Berikutnya, Kecamatan Dringu sebanyak 6.166 ekor terancam dan 5 ekor sakit, lalu Kecamatan Maron sebanyak 13.772 ekor terancam dan 6 ekor sakit. Terakhir Kecamatan Wonomerto sebanyak 16.593 sapi potong terancam dan 57 ekor sakit dan 7 ekor dinyatakan sembuh.

Jika dilihat dari persentase ancaman tersebut, untuk Kecamatan Kuripan sekitar 1,264 persen, Leces 0,080 persen, Bantaran 0,980 persen, Dringu 0,081 persen, Maron 0,044 persen dan yang terakhir Kecamatan Wonomerto dengan persentase 0,344 persen. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Penting! Hindari 7 Makanan dan Minuman ini Agar Tubuhmu Tetap Sehat Selama Berpuasa

9 Maret 2025 - 12:12 WIB

Waspada! Satu Orang Warga Probolinggo Meninggal Dunia Akibat DBD

7 Maret 2025 - 17:55 WIB

Tips Berpuasa di Bulan Ramadhan: Makanan, Olahraga, dan Waktu Tidur yang Tepat

3 Maret 2025 - 08:52 WIB

Program Persalinan Gratis Mulai Dapat Diakses Masyarakat Lumajang

27 Februari 2025 - 18:15 WIB

Terjangkit TBC, 130 Orang di Lumajang Meninggal

25 Februari 2025 - 15:44 WIB

Pelayanan Dikeluhkan Keluarga Pasien, ini Penjelasan RSUD Waluyo Jati Kraksaan

24 Februari 2025 - 18:21 WIB

Trending di Kesehatan