Menu

Mode Gelap
Hari Tenang, Pencopotan APK di Kabupaten Pasuruan Digencarkan Memasuki Masa Tenang, Bawaslu Lumajang Maraton Bersihkan APK Paslon Dua Sekawan Spesialis Pembobolan Rumah Digulung Polisi Hari Tenang, Bawaslu Kota Probolinggo Sapu Bersih APK Paslon Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter Eksotika Pantai Karanganom, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Probolinggo

Berita Pantura · 18 Mei 2022 11:25 WIB

Kelompok Mahfudijanto tak Lagi Tempati Bekas Rumah Makan, Pindah Kemana?


					KOSONG: Bekas rumah makan yang sempat menjadi tempat penyebaran aliran sesat di Pasuruan, (Foto: Moh. Rois). Perbesar

KOSONG: Bekas rumah makan yang sempat menjadi tempat penyebaran aliran sesat di Pasuruan, (Foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Sekelompok warga yang terindikasi mengembangkan aliran menyimpang dari ajaran Islam, sudah tidak menempati bekas warung makan di Desa Coban Blimbing, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

Kepala Desa Coban Blimbing, Mustain Romli mengatakan, mereka tidak menempati bekas warung itu sejak, Minggu (15/5/2022) setelah sekelompok massa memintanya keluar dari tempat tersebut. Warga menggeruduk kelompok yang dipimpin Mahfudijanto itu karena takut ajarannya menyebar ke warga lainnya. Dee

Setelah kejadian itu, pemerintah desa meminta ke 6 orang itu pulang ke rumahnya masing masing. “Jadi saat ini warung itu sudah kosong, tidak ada penghuninya,” kata Romli.

Dijelaskan Romli, dari 6 orang yang terdiri dari 2 perempuan dan 4 laki-laki itu, hanya dua orang yang tercatat sebagai warga Desa Coban Blimbing, Kecamatan Wonorejo.

“Dua orang perempuan asli warga sini dan sudah lama tinggal di warung tersebut, yang lain bukan (warga Desa Cobanblimbing),” jelas dia.

Sementara itu, tiga anggota kelompok Mahfudijanto dipanggil pihak Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Wonorejo, Selasa (17/4/22) sore. Sejatinya, 4 orang yang dipanggil namun hanya 3 orang yang menyempatkan hadir.

“Dua orang perempuan ini adalah pasangan ibu dan anak asal Desa Cobanblimbing, satu orang yang lain warga Desa Sambisirah,” ujar Camat Wonorejo, Didik Sumaryanto.

Dalam pertemuan yang digelar tertutup di Kantor Kecamatan Wonorejo itu, imbuh Didik, anggota kelompok ini ditanyai soal kepercayaan yang mereka anut. “Mengapa bisa sampai menganutnya, dan sejak kapan berkumpul di bekas warung itu,” ungkapnya.

Didik menjelaskan bahwa pihaknya telah berupaya melakukan pembinaan. Para anggota terduga kelompok sesat diberikan arahan agar mau kembali ke jalan yang benar.

“Kami juga himbau agar mereka jangan sampai menyebarkan ke warga lain. Selain itu tiga warga ini juga diberikan gambaran konsekuensi hukum apabila kepercayaan yang mereka anut nantinya dipastikan menyimpang,” pungkas dia. (*)

Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hendak Nyalip, Pikap Tabrak Truk Gandeng di Jalur Pantura Tongas, Sopir Terjepit

20 September 2024 - 11:19 WIB

Cegah Balap Liar, Jalur Pantura Probolinggo Akan Dipasang Pita Kejut

16 September 2024 - 20:00 WIB

Roda 3 Tabrak Truk di Jalur Pantura Gending, Sopir dan Penumpang Tewas

2 September 2024 - 10:00 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Musim Kemarau, Empat Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Terdampak Kekeringan

26 Juli 2024 - 20:53 WIB

Tentara Gadungan Perampok Janda, Dua Kali Gagal Tes Seleksi TNI

26 Juli 2024 - 20:36 WIB

Partai Golkar Keluarkan Surat Tugas ke Gus Haris – Ra Fahmi untuk Pilkada Probolinggo

26 Juli 2024 - 14:53 WIB

Nyaru Anggota TNI, Warga Blimbing Probolinggo Ploroti Janda asal Blitar

26 Juli 2024 - 13:32 WIB

KA Blambangan Express Catat Rekor, Tempuh Rute Terjauh Banyuwangi – Jakarta

25 Juli 2024 - 21:51 WIB

Trending di Berita Pantura