Kotaanyar,- Beberapa pekan lalu, para petani di Desa Sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, menanam bibit tembakau lebih awal dibanding petani lainnya. Namun hujan deras yang terjadi, Jum’at (27/5/22), mengakibatkan banyak bibit tembakau mati pasca terendam air.
Petani tembakau di Desa Sambirampak Kidul, Lukmanul Hakim menyebut, ia terpaksa harus tanam ulang bibit tembakau lantaran bibit tembakau yang ia tanam sebelumnya sudah mati. Alhasil, ia harus kembali merogoh kocek sebagai biaya tanam.
“Yang awal itu saya nanam sekitar 2000 bibit dan itu hampir separuhnya yang mati,” ujar Lukmanul, Selasa (31/5/22), saat ditemui di area tanaman tembakaunya.
Lukman menjelaskan, nyaris seluruh area tanaman ia tanam ulang bibit yang sudah mati dengan bibit baru. “Hampir seluruhnya mati, ini saya sekarang beli lagi 800 bibit untuk menggamti yang mati, terang dia.
“Biasanya, bibit sebanyak 800 tanaman ditanam oleh 3 sampai 4 orang. Berhubung modal sudah seadanya, jadi saya hanya nyuruh dua orang saja,” ia menambahkan.
Dampak cuaca buruk terhadap tembakau juga dialami oleh Suwarno, petani sekaligus penyedia bibit tembakau di Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Bibit tembakau miliknya terseret banjir akibat genangan air hujan beberapa hari yang lalu.
“Bibit saya banyak yang hanyut akibat sawah tergenang air. Ini saya menanam benih dari awal lagi dan waktunya agak lama. Pastinya saya sudah rugi karena benih yang mulai tumbuh hanyut dan harus menanam ulang,” tuturnya. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Zainul Hasan R