Menu

Mode Gelap
Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan Asyik Belanja di Toko, Motor Perempuan Muda di Kota Probolinggo Raib Polisi Bekuk Pelaku Premanisme di Proyek Strategis Nasional di Kawasan PIER Songsong Porprov 2025, KONI Kota Probolinggo Siapkan 34 Cabor Maling Kambing di Lumajang Tertangkap, Motornya Dibakar

Ekonomi · 5 Jun 2022 13:47 WIB

Harga Cabai di Kota Pasuruan Kian Pedas, Capai Rp100 Ribu/Kg


					Harga Cabai di Kota Pasuruan Kian Pedas, Capai Rp100 Ribu/Kg Perbesar

Pasuruan,- Harga cabai rawit di sejumlah pasar di Kota Pasuruan mencapai Rp 100 ribu per kilogram (kg). Salah satu, seperti yang terjadi di Pasar Besar Panggungrejo.

Mahalnya harga cabai ini mengakibatkan omzet penjualan para pedagang menuurun drastis. Sebab, warga yang membeli cabai mengurangi jumlah pembelian.

“Sangat menurun mas, biasanya dapat uang Rp 2 juta sekarang dapat Rp 1 juta,” kata Munjide, sorang pedagang di Pasar Besar Kota Pasuruan, Minggu (5/6/22).

Pedagang lain, Sunie juga mengaku omzet penjualannya menurun drastis. Biasanya ia menjual tiga kwintal cabai rawit per hari, sekarang hanya 50 kilogram, itu pun tidak seluruhnya habis.

“Penghasilan sangat turun, biasnaya dapat penghasilan Rp 500 ribu, sekarang maksimal Rp 100 ribu itu kalau dapat,” keluh Sunie.

Sementara itu, menurut petugas Pasar Besar Kota Pasuruan, Septyan Putra kenaikan harga cabai rawit ini sudah terjadi sejak Sabtu (4/6/2022) kemarin.

“Mulai kemaren mas, harga cabai mencapai Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu perkilonya. Sebelumnya harga cabai sekitar Rp 75 ribu sampai Rp 80 ribu per kilogram,” urai Septyan.

Dijelaskannya, kenaikan harga cabai diduga disebabkan karena sejumlah wilayah penghasil cabai gagal panen lantaran cuaca buruk yang terjadi selama dua pekan terakhir.

“Banyak petani yang gagal panen katanya pedagang, cabainya kena penyakit gitu,” jelasnya.

Akibat gagal panen tersebut, stok cabai menipis. Biasanya para pedagang mendapat 5 sak dari pengepul, namun jumlah itu kini berkurang jadi 1 sak yang berisi 10 kilogram cabai.

“Ada juga yang biasanya 300 kilogram, sekarang dapatnya 50 kilogram,” pungkas Septyan kepada wartawan. (*) 

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Trending di Ekonomi