Menu

Mode Gelap
KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan

Ekonomi · 7 Jun 2022 16:53 WIB

Banyak Padi Terendam Banjir, Hasil Panen Anjlok


					Banyak Padi Terendam Banjir, Hasil Panen Anjlok Perbesar

Besuk,- Sejumlah petani di Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, melakukan panen raya padi, Selasa (7/6/22). Namun, para petani mengeluh karena hasil panen kali ini anjlok.

Seorang petani padi, Fathur Rozi (48), mengatakan, hasil panen padi miliknya mengalami penurunan akibat cuaca ektrim yang terjadi akhir-akhir ini. Tanaman padi miliknya roboh dan bulir terendam air sehingga kualitas padi buruk.

“Ya banyak yang roboh padinya, juga terendam air karena airnya tinggi sampai padinya itu tenggelam. Jadinya, padinya itu ada yang rusak dan roboh,” ujar petani asal Desa Krampilan, Kecamatan Besuk ini saat ditemui di sawahnya.

Fathur menjelaskan, hasil panen padinya akhir April 2022 kemarin hanya mencapai 25 kwintal atau 2,5 ton padi. Jumlah tersebut lebih sedikit dari hasil panen sebelumnya yang mencapai 3 ton.

“Tanah 400 meter persegi ini biasanya kalau normal bisa sampai 3 ton lebih, kalau padinya bagus bisa sampai 4 ton. Lah panen kemarin ini saya cuma dapat 2,5 ton karena banyak padi yang roboh dan terendam air itu,” paparnya.

Sementara itu, tengkulak padi Halum (50) menyebut, harga gabah jual gabah petani saat ini aekitar Rp 320 ribu per kwintal. Harga gabah turun mengingat kualitasnya buruk pasca diterendam banjir dan bercampur dengan lumpur sawah.

“Kalau harga normalnya sekitar Rp 350 ribu, kalau padinya bagus bisa sampai Rp 380 ribu per kwintalnya. Karena ini kualitas jelek saya juga tidak berani mengambil dengan harga normal, nanti saya yang rugi,” dalih pedagang asal Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo ini. (*)

Editor : Efendi Muhamad
Publisher : Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi