Besuk,- Sejumlah petani di Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, melakukan panen raya padi, Selasa (7/6/22). Namun, para petani mengeluh karena hasil panen kali ini anjlok.
Seorang petani padi, Fathur Rozi (48), mengatakan, hasil panen padi miliknya mengalami penurunan akibat cuaca ektrim yang terjadi akhir-akhir ini. Tanaman padi miliknya roboh dan bulir terendam air sehingga kualitas padi buruk.
“Ya banyak yang roboh padinya, juga terendam air karena airnya tinggi sampai padinya itu tenggelam. Jadinya, padinya itu ada yang rusak dan roboh,” ujar petani asal Desa Krampilan, Kecamatan Besuk ini saat ditemui di sawahnya.
Fathur menjelaskan, hasil panen padinya akhir April 2022 kemarin hanya mencapai 25 kwintal atau 2,5 ton padi. Jumlah tersebut lebih sedikit dari hasil panen sebelumnya yang mencapai 3 ton.
“Tanah 400 meter persegi ini biasanya kalau normal bisa sampai 3 ton lebih, kalau padinya bagus bisa sampai 4 ton. Lah panen kemarin ini saya cuma dapat 2,5 ton karena banyak padi yang roboh dan terendam air itu,” paparnya.
Sementara itu, tengkulak padi Halum (50) menyebut, harga gabah jual gabah petani saat ini aekitar Rp 320 ribu per kwintal. Harga gabah turun mengingat kualitasnya buruk pasca diterendam banjir dan bercampur dengan lumpur sawah.
“Kalau harga normalnya sekitar Rp 350 ribu, kalau padinya bagus bisa sampai Rp 380 ribu per kwintalnya. Karena ini kualitas jelek saya juga tidak berani mengambil dengan harga normal, nanti saya yang rugi,” dalih pedagang asal Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo ini. (*)
Editor : Efendi Muhamad
Publisher : Zainul Hasan R