Krejengan,- Curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo, tak selamanya menjadi petaka bagi petani. Bagi para petani sekaligus pedagang bibit tembakau, cuaca buruk akhir-akhir ini justru membawa berkah.
Seperti yang disampaikan Misnaji (46) warga Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Ia mengaku mendapat banyak keuntungan akibat buruknya cuaca beberapa hari terakhir ini.
Misnaji mengungkapkan, akibat cuaca buruk banyak tembakau yang baru ditanam mati akibat terendam banjir. Alhasil, petani kembali berburu bibit tembakau untuk kebutuhan tanam ulang.
“Gimana ya, kalau saya merasa alhamdulillah, karena usaha saya lancar, banyak petani yang mencari bibit untuk mengganti bibit yang rusak karena hujan ini,” ujar Misnaji saat ditemui di ladangnya, Rabu (8/6/22).
Meski mengaku mendapatkan keuntungan lebih, namun menurut Misnaji, ia juga merasakan dampak negatif akibat cuaca ekstrim selama ini. Salah satunya, perawatan bibit tembakau jadi lebih sulit.
“Ya kalau hujan ini jadi agak ribet perawatannya, karena ditumbuhi rumput, dan lagi kalau tidak ditutup plastik saat hujan itu, bisa-bisa benih tembakau tergerus, bahkan bisa mati,” papar dia.
Istri Misnaji, Sukaisih (41) menambahkan, perawatan bibit tembakau sejak penyemaian hingga siap tanam membutuhkan waktu selama 40 hari. Selama proses itu, bibit akan tumbuh dengan baik jika cuaca juga mendukung.
“Ya sekarang ini sudah empat kali penjualan, harganya per seribu bibit Rp 35 ribu, ada juga yang harganya Rp 40 ribu,” tutur Sukaisih. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R