Menu

Mode Gelap
Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi Songsong Porprov 2025, PODSI Kota Probolinggo Targetkan 6 Medali Emas Solusi Air Bersih di Lumajang: Bupati dan Walikota Probolinggo Dukung Rencana Pembangunan Infrastruktur Air Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

Sosial · 16 Jun 2022 15:32 WIB

Berkah Kasada, Puluhan Warga Panen Sesaji di Kawah Bromo


					Berkah Kasada, Puluhan Warga Panen Sesaji di Kawah Bromo Perbesar

Probolinggo – Upacara Yadnya Kasada Kamis dini hari (16/6/2022) juga membawa berkah bagi warga yang berebut sesaji yang dilempar ke kawah Gunung Bromo. Meski bahaya dan harus menginap, sesaji ini menjadi rezeki bagi warga ini, baik untuk dijual kembali maupun dikomsumsi.

Salah satu prosesi Yadya Kasada memang berupa larung ongkek yang berisi hasil bumi ke dalam kawah Gunung Bromo. Namun pemandangan unik tatkala ongkek berisi hasil bumi tersebut dilempar ke kawah. Puluhan orang yang sudah menanti di bibir dalam kawah berebut hasil bumi tersebut.

Rata-rata, warga yang mengambil sesaji atau hasil bumi yang dilarung di kawah Gunung Bromo ini sudah berada di bibir kawah sejak sehari, hingga dua hari sebelum perayaan Yadya Kasada hingga Hari H Kasada.

“Saya bersama keluarga tiap tahun selalu datang ke kawah untuk mengambil sesaji hasil bumi yang dilarung di kawah Bromo. Pada Kasada tahun ini, saya dapat satu ekor kambing dan dua ekor ayam, serta hasil bumi lainnya,” ujar Bawon Sari Hayati, warga Tosari, Kabupaten Pasuruan.

Berbekal tangan kosong, hingga tongkat panjang yang di ujungnya di beri jaring ini, mereka mengambil hasil bumi yang dilarung. Hasil bumi yang mereka dapat ini, sebagian ada yang di jual, sebagian ada yang dikonsumsi.

Sedangkan untuk kambing dan ayam biasanya mereka pelihara sendiri di rumah.

Sebagian besar warga sudah berprofesi sebagai pengumpul atau pengambil hasil bumi sekitar dua hingga lima tahun lebih.

Meski berbahaya, yakni berdiri di kemiringan bibir kawah hingga melawan dinginnya malam. Namun warga tetap bertahan demi rezeki yang ia dapat.

“Bersyukur meski berisiko hingga melawan dingin, namun apa yang saya lakukan hasilnya lumayan untuk dimakan maupun dijual yang uangnya untuk keperluan lain,” ujar Sutomo, warga pengambil sesaji asal desa Pojok, Kecamatan Sumber. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Secercah Asa Fatayat NU Menapaki 279 Tahun Usia Kabupaten Probolinggo

18 April 2025 - 22:17 WIB

Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran

18 April 2025 - 19:53 WIB

Megawati Hangestri Pulang ke Jember, Disambut Meriah bak Pahlawan

15 April 2025 - 19:14 WIB

Pasca Lebaran, Pemohon Administrasi Kependudukan di Jember Melonjak

13 April 2025 - 20:25 WIB

Jembatan Pajarakan Rusak, Jalur Pantura Probolinggo Macet 3 KM

13 April 2025 - 20:08 WIB

Angka Pengangguran di Jember Diklaim Menurun dalam Setahun Terakhir

13 April 2025 - 12:54 WIB

Dipimpin Sekda, Pejabat Utama Pemkot Probolinggo Sambangi 2 Mantan Wali Kota, ini Tujuannya

10 April 2025 - 18:23 WIB

Puluhan Rumah Perdamaian Adhyaksa Didirikan di Kota Probolinggo, ini Tujuannya

9 April 2025 - 17:22 WIB

Selama Ramadan, 200 Wanita di Probolinggo Gugat Cerai Suami, 155 Orang Resmi Menjanda

9 April 2025 - 10:59 WIB

Trending di Sosial