Menu

Mode Gelap
Emosi Saat Disapa, Eks Napi Tantang Polisi, Begitu Diperiksa Positif Sabu dan Judi Online Kebijakan soal Pajak ‘Dikuliti’, Gubernur Khofifah Beberkan Prinsip Keadilan Fiskal Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran

Peristiwa · 18 Jul 2022 16:48 WIB

Sisir Perairan Klaseman Hingga Mayangan, Nakhoda Perahu Karam Belum Ditemukan 


					Sisir Perairan Klaseman Hingga Mayangan, Nakhoda Perahu Karam Belum Ditemukan  Perbesar

Gending,- Petugas gabungan dari Polairud Polres Probolinggo Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo serta Badan Sar Nasional (Basarnas) menyisir perairan laut utara untuk mencari Alek, nakhoda perahu yang hilang pasca perahunya karam.

Pencarian dilakukan sejak pagi hari ini, Senin (18/7/22) hingga pukul 16.00 WIB. Titik awal pencarian dilakukan di perairan Pantai Klaseman Asyik (Klasik), yang menjadi titik keberangkatan perahu.

Koordinator pencarian dari Basarnas, Prahista mengatakan, pencarian awalnya menyisir Pantai Klasik kemudian bergeser ke arah barat, yakni ke Pantai Pajurangan Gending.

“Kami bergeser ke Pajurangan karena di Pantai Klasik akses operasinya sulit. Maka dari itu kami geser ke Pajurangan yang akses operasinya lebih mudah,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, lantaran tidak ada tanda-tanda keberadaan korban, pencarian terus dilakukan hingga ke kawasan Pantai Mayangan, Kota Probolinggo.

20 personol yang dikerahkan dalam pencarian di titik pantai klasik, dan14 personil yang beroperasi di pelabuhan mayangan. “Namun kami masih belum menemukan korban,” papar Prahista.

Sesuai Standard Operating Procedure (SOP), imbuh Prahista, penvarian akan dilakukan selama 7 hari kedepan. “Mudah-mudahan sebelum tujuh hari, korban sudah ditemukan,” harapnya.

Sebagaimana diketahui, perahu tradisional jenis ‘Sleret’ yang ditumpangi 5 orang, karam saat berlayar di perairan Pulau Gili Ketapang, Sabtu (26/7/22).

Perahu itu berisi 4 orang pemancing dan satu nakhoda bernama Alex. Jika 4 pemancing berhasil menyelamatkan diri, tidak demikian halnya dengan nakhoda perahu yang saat ini masih belum diketahui keberadaannya. (*) 

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sopir Meninggal Dunia saat Mengemudi, Bus Tabrak Pohon di Lumajang

17 April 2025 - 16:24 WIB

Masak dengan Tungku Tanpa Pengawasan, Rumah Lansia Ludes Terbakar

15 April 2025 - 10:09 WIB

Pencarian Korban Candra di Pantai Bambang Dilakukan Sampai 15 Kilometer dari Lokasi

14 April 2025 - 13:41 WIB

Bus Tabrak Truk di Tol Gempol-Pasuruan, Satu Tewas, Empat Luka

14 April 2025 - 12:53 WIB

Pikap Tabrak Dump Truk di Jalur Pantura Banjarsari Probolinggo, 3 Orang Luka-luka

11 April 2025 - 16:06 WIB

Gempa Magnitudo 3,2, Warga Desa Tunjung Lumajang Berhamburan Keluar Rumah

10 April 2025 - 09:04 WIB

Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Pasuruan, 5 Orang Luka-luka

10 April 2025 - 05:13 WIB

Tersapu Hujan Angin, Pohon Trambesi di Jember Tumbang Timpa Bangunan

9 April 2025 - 19:18 WIB

Diduga Gangguan Jiwa, Perempuan di Sukorejo Tewas Tertabrak Kereta

9 April 2025 - 16:40 WIB

Trending di Peristiwa