Menu

Mode Gelap
Songsong Porprov 2025, KONI Kota Probolinggo Siapkan 34 Cabor Maling Kambing di Lumajang Tertangkap, Motornya Dibakar Pikap Tabrak Dump Truk di Jalur Pantura Banjarsari Probolinggo, 3 Orang Luka-luka Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

Pendidikan · 20 Jul 2022 17:48 WIB

SD Negeri di Kab. Probolinggo Sepi Peminat, Ada yang Hanya 3 Pendaftar


					SD Negeri di Kab. Probolinggo Sepi Peminat, Ada yang Hanya 3 Pendaftar Perbesar

Krejengan,- Sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Probolinggo mengaku kesulitan mendapatkan anak didik baru pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022 ini.

SD Negeri Opo-opo 1 Krejengan, misalnya. Pada tahun ajaran baru ini, sekolah plat merah ini hanya mempunyai lima orang peserta didik baru.

Kepala SDN Opo-opo 1 Krejengan, Sulha mengatakan, sulitnya sekolah dasar negeri mendapatkan anak didik karena dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya, fanatisme tokoh yang masih melekat erat.

Selain itu, imbuhnya, banyaknya sekolah swasta yang sederajat dengan SD di satu wilayah membuat anak didik mempunyai opsi untuk memilih lembaga pendidikan tertentu.

“Seperti di sini ada tiga lembaga yang sederajat dengan SD, ada dua Madrasah Ibtida’iyah (MI). Dan itu pun jaraknya tidak terlalu jauh ya sekitar 200 sampai 300 meter,” kata Sulha saat ditemui di kantornya, Rabu (20/7/22).

Selain itu menurut Sulha, faktor gedung dan fasilitas di SDN yang kurang memadai membuat SDN sepi peminat. Sulha mengaku baru-baru ini saja sDN Opo-opo 1 mendapatkan bantuan pengadaan gedung.

“Bisa dilihat sendiri gedung SD kami hanya tiga lokal, jauh dari kata cukup. Setidaknya kan ada 6 ruang, artinya satu ruang untuk satu kelas,” curhatnya.

Warga Desa Opo-opo, Nurul Hidayati (50) mengatakan, pertimbangan materi pelajaran turut mempengaruhi masyarakat sekitar dalam memilih lembaga pendidikan untuk anak-anaknya.

Jika sekolah di SDN, jelas Nurul, anak didik dibekali mayoritas ilmu pengetahuan umum. Namum kurang mendapatkan porsi lebih banyak soal ilmu agama, termasuk soal pengetahuan tentang akhlak.

“Kalau ilmu umum itu kan tinggal baca buku-buku pelajaran umum itu. Tapi untuk ilmu agama, memang harus betul-betul ada gurunya, artinya butuh bimbingan dan yang dicontoh pastilah gurunya itu,” urainya.

Tak hanya SDN Opo-opo 1 Krejengan, sekolah lain milik pemerintah yang sepi peminat diantaranya adalah SDN Sindetlami II Besuk. Di sekolah ini, tercatat hanya ada 3 peserta didik baru yang mendaftar. (*) 

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

SDN Kandangsapi II Disiapkan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan

10 April 2025 - 17:05 WIB

Berpacu dengan Waktu, Pemkot Probolinggo Targetkan Gelar Sekolah Rakyat Tahun ini

8 April 2025 - 18:47 WIB

Halal Bihalal di Pasuruan, Gus Hilman Gelorakan Semangat Pengembangan Riset dan Literasi

6 April 2025 - 19:44 WIB

Probolinggo Jadi Proyek Percontohan Sekolah Rakyat, Mensos Gus Ipul Sambangi Bupati Gus Haris

4 April 2025 - 10:40 WIB

Bupati Lumajang Siapkan 6 Hektar Lahan untuk Lokasi Sekolah Rakyat

1 April 2025 - 18:23 WIB

Eks Kantor Pemkab Pasuruan Diusulkan Jadi Sekolah Rakyat

30 Maret 2025 - 15:43 WIB

Makan Bergizi Gratis Dimulai di Jember, Per Porsi Rp8 Ribu

18 Maret 2025 - 01:04 WIB

Pemkab Probolinggo Siapkan Sekolah Rakyat, Bupati Mulai Survei Sekolah dan Lahan

17 Maret 2025 - 12:05 WIB

Sebanyak 3.561 Pelajar Lumajang Putus Sekolah

11 Maret 2025 - 15:22 WIB

Trending di Pendidikan