Menu

Mode Gelap
Eksotika Pantai Karanganom, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Probolinggo KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang

Wisata · 21 Jul 2022 19:47 WIB

Warga Tengger Tolak Event Motor Trail di Lautan Pasir Bromo


					Warga Tengger Tolak Event Motor Trail di Lautan Pasir Bromo Perbesar

Sukapura,- Pertengahan Agustus 2022 mendatang, dua even yakni, motor trail dan mountain bike akan digekar di Lautan Pasir (Kaldera) Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo. Sejumlah komunitas hingga warga Tengger mengaku, keberatan terkait perizinan kegiatan yang melintasi kawasan sakral itu.

Sisi lain, pihak penyelenggara kedua even itu menyatakan, lokasi kedua even tidak melintasi kawasan tersebut. Dalam selebaran even trail bertajuk Independen Day Bromo Volcano Series tersebut akan digelar 28 Agustus 2022. Selain itu, masih dalam selebaran yang sudah tersebar di sejumlah media sosial (medsos), start dan finish acara dilakukan di Lautan Pasir Bromo.

Terkait hal tersebut, sejumlah warga dan komunitas menolak acara tersebut, salah satunya warga Wonotoro, yang juga pelaku jasa wisata, Sudarmaji. Ia mengaku, keberatan dengan digelarnya even tersebut sebab bisa merusak ekosistem, serta mengganggu tempat sakral di Lautan Pasir Bromo.

“Selain itu, adanya even ini akan menganggu wisatawan, serta menganggu aktivitas kami sebagai pelaku wisata. Yang jelas kami menolak even tersebut,” ujarnya, Rabu (20/7/2022).

Hal senada disampaikan Sodik (40), warga Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Dikatakan even trail tersebut tidak seharusnya digelar di Lautan Pasir karena lokasi tersebut merupakan kawasan wisata. Jika even itu tetap dipaksakan digelar maka bisa merusak lokasi Lautan Pasir.

“Di Lautan Pasir bukan hanya tempat wisata, namun ada sejumlah tempat sakral, dan kami berharap even ini tidak digelar di Lauran Pasir Gunung Bromo. Jika tetap digelar, warga akan melakukan penolakan,” ujarnya.

Terkait adanya penolakan ini, Owner First One Jersey Factory, yang juga penyelenggara acara, Agus Supriadi memberikan klarifikasi. Even tersebut rutenya tidak melewati Bukit Teletubbies karena peserta memang tidak melintasi savana.

Selain itu, rute yang akan dilalui yakni, kata Agus, start di Lautan Pasir yang ada di bawah Hotel Cemara Indah, kemudian menuju ke Pananjakan. Para peserta ini akan melakukan aktivitas trail di wilayah Perhutani di daerah Nongkojajar. Setelah itu, peserta menuju garis finish yang juga menjadi titik start, yang rutenya melintasi daerah Widodaren.

“Di titik start di Lautan Pasir di bawah Cemara Indah, peserta melakukan start kemudian menuju titik yang sudah ditentukan. Selain itu, kami juga memasang cross line, sebagai tanda peserta tidak boleh melintasi lokasi tersebut, serta akan ada petugas yang berjaga baik marshall dan jogoboyo di setiap 100 meter di area Lautan Pasir,” ujarnya.

Sementara terkait izin, menurut Agus masih berjalan, Kamis (20/7/2022) besok, pihaknya akan bertemu dengan Plt Bupati Probolinggo, A. Timbul Prihanjoko untuk membicarakan even ini. Juga akan dibicarakan salah satunya, dampak dari even ini yakni okupansi penginapan dan resto, karena peserta diperkirakan sekitar 2.000 lebih.

“Selain proses izin ke BBTNBTS (Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Red.), kami sudah bertemu dengan Kepala Desa Ngadisari. Dan dari pertemuan ini kami tidak hanya membuat even tapi juga mendatangkan motivator untuk memberikan edukasi, serta mengajarkan komunikasi kepada pelaku wisata,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Desa Ngadisari, Suryanto mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan restu atau izin terkait even ini, karena kewenangan izin ada di BBTNBTS, karena Desa Ngadisari hanya merupakan desa penyangga wisata Bromo.

“Yang penting bagi kami prosedur harus dilalui, terutama prosedur yang dikeluarkan BBTNBTS termasuk perizinan, serta aturan yang harus dipatuhi, jalur mana yang bisa dilalui dan aturan mana saja serta aturan dan dampak yang tidak baik salah satunya kerusakan ekosistem,” ujarnya.

PANTURA7.com telah melakukan konfirmasi melalui sambungan telfon terkait even trail di Lautan Pasir kepada piahak BBTNBTS, Rabu sore, namun belum ada jawaban. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Eksotika Pantai Karanganom, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Probolinggo

24 November 2024 - 03:09 WIB

Wisata Lumajang Akan Ditingkatkan Fasilitasnya

12 November 2024 - 12:59 WIB

TNBTS Terapkan Tarif Baru Penggunaan Drone Rp2 Juta per Hari

2 November 2024 - 16:22 WIB

Pariwisata Lumajang Jadi Tolok Ukur Perkembangan UMKM Daerah

27 Oktober 2024 - 19:36 WIB

BB TNBTS Naikkan Tarif Tiket Masuk Bromo, ini Besarannya

25 Oktober 2024 - 16:15 WIB

Warung Godhong Gedhang Lumajang Sajikan Panorama Pedesaan dan Pemandangan Alam Pegunungan

20 Oktober 2024 - 08:08 WIB

Kunjungan Wisatawan Asing ke Jatim Meningkat Tajam, Naik 77,33 Persen

13 Oktober 2024 - 11:43 WIB

Jajal Adrenalin, Naik Jip Susuri Jalur Mata Air Gunung Semeru

27 September 2024 - 13:16 WIB

Grojokan Sewu Lumajang Masuk Enam Besar di Dunia, dan Dua Besar di Asia

25 September 2024 - 17:01 WIB

Trending di Wisata