Probolinggo,- Setelah vakum selama satu dekade, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Kabupaten Probolinggo akhirnya terbentuk. Serikat buruh ini terbentuk melalui Konferensi Cabang (Konfercab) yang digelar di kantor PCNU Kabupaten Probolinggo, Jumat (22/7/2022).
Babul Arifandhie, kader muda Nadhlatul Ulama (NU) terpilih secara aklamasi sebagai ketua. Sementara Ali Sujoko didapuk untuk menjadi sekretaris selama 5 tahun kepengurusan.
Babul mengatakan, pembentukan salah satu badan otonom (banom) NU ini diawali Sabtu (5/7/22) lalu. Saat itu, Pengurus Wilayah (PW) Sarbumusi Jawa Timur menggelar musyawarah dengan perwakilan PCNU Kabupaten Probolinggo dan PCNU Kota Kraksaan.
Dalam musyawarah di kantor PCNU Kabupaten Probolinggo, Jl. Raya Lumajang 178, Desa Warujinggo Kecamatan Leces itu, kemudian ditetapkan ketua dan sekretaris terpilih DPC. Sarbumusi Kabupaten Probolinggo masa khidmat 2022-2027.
“Setelah ketua dan sekretaris terpilih, kami diamanahi untuk segera melengkapi susunan dan personalia. Alhamdulillah hari ini struktur kepengurusan sudah lengkap dan mendapatkan pengesahan dari pengurus wilayah,” katanya.
Babul menyebut, kembali terbentuknya DPC Sarbumusi Kabupaten Probolinggo, tak lepas dari semangat para kader muda NU untuk memperjuangkan nasib kaum nadhliyin, yang bekerja di sektor perburuhan.
“Alhamdulillah guru-guru kami di jajaran PCNU Kota Kraksaan dan PCNU Kabupaten Probolinggo memiliki energi dan pandangan yang sama, sehingga kepengurusan DPC Sarbumusi Kabupaten Probolinggo dapat terbentuk,” ujarnya.
Ia menambahkan, kepengurusan DPC Sarbumusi Kabupaten Probolinggo terakhir kali aktif sekitar tahun 2012. “Setelah itu vakum lama dan baru kembali terbentuk hari ini,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris PW Sarbumusi Jawa Timur, Imam Muchlas menjelaskan, keberadaan Sarbumusi di daerah-daerah sangat penting, sehingga nasib buruh yang berada di daerah bisa lebih terjaga kesejahteraannya.
Ia pun berharap, dengan adanya pengurus DPC Sarbumusi Kabupaten Probolinggo yang kembali terbentuk ini, jangan sampai mudah patah semangat. Pasalnya, memperjuangkan nasib buruh bukanlah sesuatu yang mudah.
“Selalu semangat, sehingga keberadaan Sarbumusi sebagai banom NU bisa bermanfaat, bisa mengambil peran sesuai tugas dna fungsinya,” ujarnya.
Imam juga berpesan, para pengurus yang baru ini harus sering menggelar pertemuan. Sebab, dari pertemuan tersebut akan muncul ide-ide baru yang berkaitan dengan nasib buruh.
“Saling bertemu menjadi penting. Karena dari pertemuan itu nantinya akan muncul inisiasi dan kreasi. Dan ini bisa terjadi jika pengurusnya semangat,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.