PROBOLINGGO – Jamaah haji asal Kabupaten Probolinggo dijadwalkan mendarat di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jumat (29/7/2022). Total, sebanyak 422 orang jamaah dijadwalkan tiba di Bandara Internasional itu sekitar pukul 10.30 WIB melalui Kelompok Terbang (Kloter) 19.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, Akhmad Sruji Bahtiar mengatakan, sebelum bertemu dengan keluarga di rumah, para jamaah tersebut harus melalui beberapa pemeriksaan. Mulai dari paspor hingga kesehatan.
“Nanti ada tes PCR-nya juga bagi yang suhu tubuhnya tinggi. Kalau memang bergejala dan PCR-nya positif (Covid-19, Red.) langsung karantina di Surabaya,” katanya, Kamis (28/7/2022).
Tak hanya itu, para jamaah tersebut nantinya diharuskan untuk melakukan vaksin booster. Hal ini menurutnya bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh jamaah agar tidak mudah terjangkit virus.
“Nanti di-booster, jumlahnya ada sekitar 150 jamaah yang belum booster,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga melarang para keluarga jamaah untuk melakukan penjemputan ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Namun, keluarga tetap bisa melakukna penjemputan di titik kumpul jamaah ketika sudah tiba di Probolinggo.
“Tidak boleh ada keluarga yang jemput ke Surabaya, mereka bersama kami sampai ke Probolinggo. Keluarga boleh jemput di titik kumpul di miniatur kakbah (Gending, Red.),” tegasnya.
Sementara itu, Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kabupaten Probolinggo, Moch. Sugianto menambahkan, sejatinya tahun ini direncanakan ada 430 jamaah haji yang berangkat dari Kabupaten Probolinggo.
Namun, ketika pemberangkatan terdapat dua orang yang tidak memenuhi syarat, ada yang hamil dan ada yang kesehatannya belum memungkinkan. Sehingga, dua orang ini batal diberangkatkan. Sehingga jumlahnya menjadi 428 jamaah.
Dari 428 jamaah ini, lima di antaranya ditunda keberangkatannya karena masih dalam perawatan. Sehingga ketika pemberangkatan Kloter 19 berisi 423 jamaah.
Dari 423 jamaah yang berangkat bersama Kloter 19, terdapat seorang jamaah yang asal Kecamatan Wonomerto yang sakit dan harus menjalani operasi di Mekkah. Pasca operasi jamaah tersebut kemudian direkomendasikan oleh tenaga kesehatan untuk pulang lebih awal.
“Gulanya tinggi (diabetes, Red.). Akhirnya jamaah ini pulang bersama Kloter 10 dari Malang dan Nganjuk tanggal 22 Juli Jumat lalu. Tapi ibadah hajinya sudah diselesaikan,” paparnya.
Selain Kloter 19, masih ada satu jamaah haji yang dijadwalkan pulang bersama Kloter 22 dari Bangkalan dan Sidoarjo dan tiga orang jamaah yang kaan pulang bersama kloter 25 dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Mereka sakit, jadi yang mau berangkat nunggu sembuhnya. Pulangnya, yang bareng Kloter 22 tiba tanggal 31 Juli, yang kloter 25 tanggal 2 Agustus,” ungkapnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.