Menu

Mode Gelap
Terkuak! Pembacokan di Winongan Dipicu Sengketa Tanah Warisan Kesaksian Perangkat Desa, CT Sudah 2 Tahun jadi Pemuas Nafsu Ayah Tiri Dua Warga Winongan Dibacok Tetangga Bejat! Pria di Bantaran Gagahi Anak Tiri hingga Berbadan Dua Motor Karyawan Toko HP Dimaling, Pelaku Pura-pura Pinjam untuk Ambil Uang Muhammadiyah Lumajang Luncurkan Layanan Ojek Online hingga Servis Kendaran dan Elektronik

Sosial · 20 Agu 2022 14:14 WIB

Peringati Muharam dan HUT Kemerdekaan, P2WKP Santuni Anak Yatim


					Peringati Muharam dan HUT Kemerdekaan, P2WKP Santuni Anak Yatim Perbesar

PROBOLINGGO – Masa pensiun tidak berarti istirahat total dari berbagai kegiatan menjadi penyemangat sekitar 120 anggota Paguyuban Pensiunan Wanita Kota Probolinggo (P2WKP). Mereka menggelar peringatan Tahun Baru Islam 1444 Hijriah dan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dengan menyantuni anak yatim dan dhuafa, Sabtu (20/8/2022).

Bertempat di Sekretariat P2WKP di Jalan Mawar: 31, Kota Probolinggo, para wanita berusia di atas 55 tahun itu sengaja mengundang 25 anak yatim dan dhuafa. Suasana keakraban diselingi siraman rohani dari Ustadzah Fitri digelar di sekretariat di Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

“Sebanyak 25 anak yatim dan dhuafa yang berasal dari lingkungan anggota P2WKP kami undang untuk mendapatkan santunan berupa sembako dan uang,” ujar Ketua P2WKP, Shohi Sri Martini.

Ustadzah Fitri menguraikan hadits tentang keutamaan orang yang menyantuni anak-anak yatim. “Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang menyantuni anak yatim kelak di akhirat seperti dua jari yang bersanding ini,” katanya.

Orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kata Ustadzah Fitri, juga dijanjikan akan mendapatkan pahala hingga 700 kali lipat. “Ini janji Allah di dalam Al Quran bagi orang yang berinfak di jalan Allah,” ujarnya.

Kembali ke soal P2WKP dibentuk sejak 2012 silam dengan tujuan untuk silaturahim sesama pensiunan pegawai Pemkot Probolinggo. “Bisa dikatakan kita itu ‘seduluran sak lawase’ (bersaudara selama-lamanya, Red.),” kata Shohi.

P2WKP pun lebih bersifat kekeluargaan dalam menjalankan aktivitas organisasinya. “Kita biasa melakukan saling berkunjung terutama jika ada anggota yang sakit, juga takziah jika ada yang meninggal dunia,” ujarnya.

Disinggung mengapa paguyuban ini dikhususkan wanita padahal pensiunan pegawai Pemkot Probolinggo juga banyak dari kalangan laki-laki, Shohi mengatakan, hal itu sesuai dengan namanya P2WKP.

“Belakangan P2WKP kita tambahkan dengan Turing dan Pensiunan. Yang Turing dan Pensiunan ini untuk mewadahi kalangan laki-laki,” katanya.

Dengan tambahan itu akhirnya sejumlah pensiunan seperti, Bandyk Soetrisno, mantan Sekdakot dan Wawalikota Probolinggp bergabung menjadi penasihat paguyuban tersebut. Bahkan Sabtu pagi, Bandyk pun diminta memberikan pengarahan kepada para anggota P2WKP, Turing, dan Pensiunan.

“Termasuk saya juga ikut bergabung dengan paguyuban,” ujar Soedarmadji, mantan Kepala Dishub dan Asisten Pemkot Probolinggo. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Girangnya Siswa SD di Probolinggo, Dapat Makanan Bergizi Gratis dari Polisi

10 Januari 2025 - 18:16 WIB

Masyarakat Lumajang Diminta Bisa Bedakan Pupuk Legal dan Ilegal

9 Januari 2025 - 14:07 WIB

KAI Daop 9 Jember Angkut 187.887 Penumpang Selama Libur Nataru

8 Januari 2025 - 19:22 WIB

Nestapa Rudi Hartono, 2 Tahun Terbaring Sakit di Gubuk Sempit

7 Januari 2025 - 21:19 WIB

Korban Uang Palsu di Lumajang Tak Jadi Lapor Polisi

7 Januari 2025 - 14:40 WIB

Kabar Awal Tahun, 2.334 Wanita Bersuami di Probolinggo Resmi Menjanda

6 Januari 2025 - 19:25 WIB

KAI Daop 9 Jember Siapkan Amus Antisipasi Tingginya Curah Hujan di Lumajang

3 Januari 2025 - 10:55 WIB

12 Hari Momentum Nataru, KAI Daop 9 Jember Layani 260 Ribu Penumpang

1 Januari 2025 - 14:47 WIB

Masa Angkutan Nataru, Stasiun Klakah, Lumajang Layani 5.818 Penumpang

30 Desember 2024 - 18:25 WIB

Trending di Sosial